Bumi semakin panas. Inti dari Laporan terbaru Intergovermnetal Panel on Climate Change (IPCC) yang semakin membuat saya khawatir kalau tempat-tempat wisata yang pernah saya kunjungi sebelumnya akan berubah bahkan hilang. Apakah kita kurang peka? Kita terlalu mengabaikan kode-kode yang Bumi berikan, gletser mencair, gelombang panas yang tajam meningkat, kebakaran hutan yang tiba-tiba, cuaca tak menentu, kekeringan, produksi beras menurun, serta kenaikan permukaan laut dan banjir yang sudah terjadi di beberapa negara di dunia. Sebagian sudah terjadi di Indonesia. Lantas, apa yang harus kita lakukan?

   Isu pemanasan global saat ini sudah bertransformasi menjadi krisis iklim, dan aktivitas manusia tak pernah luput dari alasan mengapa hal tersebut terjadi. Tapi saya yakin dan percaya kalau tak sedikit manusia di bumi yang semakin aware akan climate change ini, sehingga mereka berkontribusi dalam hal-hal kecil yang bisa dilakukan, seperti beralih ke transportasi publik atau kendaraan ramah lingkungan. Faktanya, meningkatnya emisi yang dilakukan oleh kegiatan manusia menjadi faktor terbesar kedua setelah gas rumah kaca loh….

Tidak hanya peran pemerintah yang krusial di sini untuk menertibkan regulasi yang tepat sasaran dalam menekan perubahan iklim, namun peran kita sebagai individu sama pentingnya. Pergerakan kelompok hingga perusahaan-perusahaan pun sangat dinanti-nantikan untuk bersama-sama berkolaborasi dalam mengendalikan perubahan iklim.

Dan mengakhiri bulan kemerdekaan tahun ini, tepatnya tgl 31 Agustus 2021 lalu, angin segar datang dari Grup APRIL yang memboyong 2 unit Bus Listrik PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sebagai penunjang operasional perusahaan sekaligus mendukung upaya mengurangi emisi di lingkungan kerja.

Bapak Sihol Aritonang - Bapak Moeldoko (Dok pri)

“Baterai adalah masa depan, dan masa depan adalah baterai. Maksud saya baterai litium ya” kata Bapak Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, S.I.P selaku Founder PT Mobil Anak Bangsa, yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) di Kabinet saat ini. Menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan merupakan cita-citanya sejak dulu. Kerja keras, riset dan pengembangan selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil, yaitu Bus Listrik merek MAB tipe MD 12E NF (Normal Floor) yang telah melewati Factory Acceptance Test serta uji berkala dari Kementerian Republik Indonesia sehingga bus listrik tersebut sudah siap dan aman digunakan.

Satu Bus Listrik MAB tipe MD 12E NF resmi diserahkan kepada PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sebagai bagian dari Unit Opersional Grup APRIL, yang nantinya bus listrik tersebut akan digunakan untuk mobilitas karyawan pabrik yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau. “Mengapa kita membeli bus listrik ini? Karena spesifikasinya yang cocok dengan misi PT Riau, efek terhadap lingkungan pun sejalan dengan visi kami, APRIL2030”, inti dari ucapan Bapak Sihol Aritonang, Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper. 

Buat kalian yang belum tahu, RAPP ini punya beberapa fakta menarik akan operasional pabriknya yang menggunakan prinsip lean manufacturing yang menghasilkan praktik-praktik efisien dalam penggunaan energi dan air, serta meminimalisir emisi yang dihasilkan, seperti 85% energi yang mereka gunakan berasal dari energi biofuel terbarukan dan 90% air yang digunakan oleh pabrik adalah hasil dari daur ulang. So, memilih bus listrik sebagai keluarga baru mereka adalah langkah yang tepat untuk semakin menguatkan komitmen perusahaan penghasil kertas ‘PaperOne’ ini di bidang keberlanjutan!

Bus Listrik Pertama di Provinsi Riau!

“Bus listrik ini adalah karya anak bangsa, dan akan digunakan untuk kemajuan perusahaan Indonesia” tegas Pak Sihol Aritonang. Jujur, bangga banget pas dengar ucapan tersebut. Saat hasil kerja keras selama bertahan-tahun akhirnya bisa digunakan, bermanfaat, serta berkontribusi sesuai dengan tujuan pembuatannya. Kebanggaan tersendiri tentunya juga bagi MAB yang memproduksi Bus Listrik tipe 12E NF ini.Sebuah pembuktian kalau kepercayaan perusahaan besar bisa berlabuh dan tumbuh pada produk lokal yang berkualitas.

MD 12E NF merupakan bus listrik pertama yang akan hadir di Provinsi Riau. Dengan dimensi 12 meter, bus listrik ini mampu membawa 53 orang penumpang dengan kecepatan 110km/jam. Baterai tipe Life PO Water Cooled berkapasitas 315,85 KWh disematkan pada bus listrik ini dengan kemampuan charging selama 3 jam. Entah kenapa saya langsung membayangkan karyawan pabrik duduk nyaman sambil melihat langit biru sepanjang perjalanan mereka menuju tempat kerja, membahagiakan sekali menjadi agent of change untuk lingkungan.

“Dibutuhkan solusi strategis untuk mengatasi permasalahan lingkungan, maka jawaban yang dibutuhkan salah satunya adalah kendaraan listrik” kata Pak Moeldoko. Berhubung saya tingga di Jakarta, saya merasa kalau kesempatan untuk berkontribusi dalam penanganan krisis iklim telah terbuka dengan hadirnya bus-bus listrik pada TransJakarta, dan karena itu jenis transportasi publik, maka lebih bagus upaya menjaga lingkungan yang kita lakukan. Jika kita menggunakannya ya.

Pak Sihol juga mengibaratkan peralihan transportasi ke arah yang ramah lingkungan ini layaknya marathon, dimana perlu dilakukan estafet segera dan membutuhkan banyak orang/perusahaan untuk turut serta. Pembelian bus listrik ini diharapkan dapat ditiru banyak perusahaan di tanah air agar terjadi pergerakan bersama sebagai upaya penekanan emisi di lingkungan perusahaan, sekaligus mendukung program pemerintah untuk mengurangi polusi udara. 

Tunggu apalagi? Yuk ikutan ramai-ramai mengurangi emisi dengan sering-sering pergi pakai kendaraan umum! Apalagi, kendaraan umum yang berbasis energi listri ya!