Ini adalah pertanyaan yang hadir
di pikiran saya 2 bulan lalu. “Kapan kira-kira bisa fokus berinvetsasi
saham?”, karena saya merasa pengetahuan dasar saya akan investasi sudah
cukup, mulai dari langkah awal yang akan saya lakukan yaitu mengikuti kelas saham, dan juga
‘modal’ (meskipun saat itu masih sebatas
bayang-bayang di pikiran) sudah saya sisihkan. Jadi tinggal nunggu eksekusi yang tepat saja kapan.
Ternyata saya melakukan hal bodoh dengan menunda-nunda eksekusi
tersebut. Karena waktu terbaik
berinvetsasi saham adalah saat ini. Ya, beneran saat ini! Sekarang juga! Saat kalian membaca tulisan ini, atau
setelah selesai. Jangan sampai kalian berpikir kesekian kalinya karena itu bisa
menjadi penundaan, yang mungkin berujung enggak jadi, dan kalian akan bertemu dengan part penyesalan.
Jadi, sebenarnya saya sudah ingin
memulai terjun ke dunia saham pada akhir Oktober 2019, saat saya sedang solo
traveling ke Kamboja, dan berpikir “Umur
udah mau masuk ke 30an, tapi merasa belum punya sesuatu yang bisa diandalkan
dari sisi financial. Kalau mikir tabungan, sebagai freelancer punyanya berapa
sih, dapat bayaran abis buat ini-itu, belum lagi saya yang suka traveling,
diskon dikit langsung beli tiket”. Pulang traveling saya langsung belajar,
dan kepo tentang investasi. Tapi karena menunda dalam eksekusi belinya, 2 bulan
saya buang begitu saja dan baru mulai di Januari 2020. Alasan klasiknya sih, saatnya
memulai resolusi 2020, haha.
Tulisan ini saya buat pada Maret
2020, yang bagi saya pribadi adalah pengalaman ‘dua sisi’ dalam berinvetsasi
saham. Pertama, saya melihat dari sisi baiknya terlebih dahulu, di mana pada
bulan ini saya memutuskan untuk menjual saham saya, yang sudah saya beli di awal, untuk sebuah tiket pesawat
jalan-jalan. Saat itu saya benar-benar merasakan benefit dari berinvestasi
untuk seseorang yang suka traveling. Solusi
baru dana traveling gitu deh.
Kedua! Ini bisa dibilang sisi
kurang baiknya sih, saat pasar saham sedang turun, merah semua, dan beberapa
saham yang saya miliki terjuan bebas. Saya khawatir, khawatir banget, sampai enggak mau melihat potofolio saya di
aplikasi. Loh, kalau begitu, artinya itu
keadaan tidak baik dong, bukan kurang baik? Saya menyebut kurang baik
karena ternyata ada sisi lain dari merahnya nilai saham di pasar modal saat
ini, positifnya sebagai investor ini juga merupakan waktu kita untuk membeli
saham-saham karena harganya sedang turun. Tapi tentunya, enggak sembarang beli!
Tips Membeli Saham Saat ‘Pasar Merah’ Semua!
Kalau sudah begini, jiwa-jiwa
investor justru melihat kesempatan
langka untuk membeli saham-saham tertentu! Tapi, bagi saya ‘yang kategorinya pemula’ ada beberapa tips yang harus diperhatikan dan lakukan,
agar tak salah memilih saham yang ingin kita beli. Diantaranya:
1. Beli Yang Fundamentalnya Baik!
Selain tips, ini juga menjadi hal
yang saya pegang saat melihat semua saham yang saya miliki merah. Sebelumnya
kalian tahukan kalau saya punya beberapa saham, dan ketika isu global seperti
corona menyerang, semua saham drop, merah, dan tentunya saya sebagai pemula agak
kaget dan sedih. Tapi, karena sejak awal saham-saham yang saya milikiu punya
fundamental yang baik, saya merasa lebih tenang karena berpotensi naik/hijau
kembalinya lebih besar.
Awalnya saya juga tidak tahu
secara pasti bagaimana melihat fundamental yang baik seperti apa, yang saya
lihat, saham perusahaan yang saya pilih adalah yang dekat dengan saya. Seperti
saham bank yang saya gunakan, atau produk makanan yang selalu dikonsumsi
masyarakat. Misalnya BCA yang saya pakai untuk tabungan dan transaksi keuangan,
hingga produk SIDO Muncul yang saat ini sedang banyak dikonsumsi karena bisa
meningkatkan kekebalan tubuh. Eh, iya gak
sih? Haha
Nah, di masa-masa seperti ini
justru kita dituntut jeli memilih saham karena kita tidak boleh salah pilih
meskipun harga sedang pada turun. Saya pribadi memutuskan melirik saham
bank-bank, karena yakin akan fundamnetal yang mereka punya. Kalau enggak mau ribet mikirin fundamental
dan butuh rekomendasi saham-saham apa yang bisa dibeli, bisa deh pakai aplikasi
RHBTradeSmart karena ada teknologi yang bernama ARO (Assisted Robo
Optimization) yang mampu mengalisis saham-saham. Ayo coba pada download dulu aplikasinya di Appstore atau Playstore,
Registrasinya juga GRATIS.
2. Cari Yang Modalnya Kecil Ajah
Setelah tahu fokus saham yang bisa kita beli, barulah kita sortir
sesuai harga/modal yang kita punya. Tadikan saya bilang kalau saat ini lebih
baik kita pilih saham-saham dari bank, tapi kan bank ada banyak, kalau kalian
punya modal besar sih silahkan saja beli semua atau yang mahal-mahal, tapi
karena modal saya kecil dan beberapa saham sudah dijual untuk beli tiket traveling, makanya saya cari saham
yang fundamentalnya bagus namun harganya pas di kantong. Saya memilih saham Bank BRI, yang kebetulan juga direkomendasikan oleh
ARO, jadi pas deh!
3. Fokus Untuk Jangka Panjang
Kalian tahu tidak kalau invetsasi
saham itu ada tipe-tipenya, ada yang untuk jangka panjang makanya disebut
investasi, dan ada yang fokus ke jual-beli jangka pendek yang namanya trading,
nah jika keadaan sedang dalam kendali isu global seperti saat ini, fokusnya
lebih baik adalah membeli daham untuk jangka panjang saja agar benefitnya semakin
terasa dan kita sebagai investor pun enggak selalu mikirin kalau suatu saat hal
yang sama terulang.
Cara mantaunya bagaimana? Gampang
banget! Bisa dengan aplikasi RHBTRadeSmart melalui fitur
Watchlist yang bisa membantu kita dalam memilih dan mengkategorikan saham-saham
yang ingin kita pantau pergerakannya. Jadi kita bisa fokus pada pilihan yang
telah kita buat. Karena menurut saya, selain “lakukan sekarang juga”, saat yang tepat untuk investasi saham
adalah ketika kita fokus pada tujuan yang sudah kita buat. Dan jangan karena masih muda, berpikir untuk menunda-nunda. Percaya
deh, semakin cepat semakin baik!
#InvestSmarter #TradeEasier #SahamIsEasy
In my view, if you want start investing, you must do it right now. Although, if you are not a specialist in this sphere, you should learn the theory first.
ReplyDelete