Rasanya, seperti pertanyaan yang
terjawab. Saya masih ingat kalimat terakhir yang saya tulis pada blogpost tahun lalu tentang Jakarta Humanity Festival 2019, “Oh
iya, btw jika tidak ada bencana di 2019 (aamiin), Jakarta Humanity Festival 2020
tetap ada kan?”, tulis saya. Dan Jakarta Humanity Festival 2020 pun
digelar, tapi bukan karena adanya bencana, melainkan adanya tujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat luas
terkait bencana. Khususnya anak muda.
Konsep yang lebih menarik dari tahun lalu pun dibuat, mulai dari tempat hingga
pengisi acara. Terlebih kegiatan di dalamnya, bisa dibilang menjadi salah satu
alasan yang membuat saya merasa berutung untuk datang ke Jakarta Humanity
Festival tahun ini.
Jujur, saya ‘ketagihan’ dengan acara yang digagas oleh Dompet Dhuafa
ini. Setelah datang pada 2019 lalu, yang merupakan tahun pertama diadakan.
Jakarta Humanity Festival, atau
JakHumFest sebutan kerennya, kembali hadir dan memastikan weekend saya akan berfaedah. Buat
kalian yang belum tahu, Jakarta Humanity Festival adalah kegiatan tahunan yang
diselenggrakan oleh Dompet Dhuafa yang bertujuan mengajak anak muda, khususnya
millenial, untuk lebih peduli pada isu-isu sosial, kemanusiaan, lingkungan, dan
bencana melalui berbagai aktivitas di dalamnya.
Di 2020, Jakarta Humanity Festival semakin menarik perhatian saya. Pertama
kali yang saya lihat adalah bagaimana pihak penyelenggara semakin memberikan
warna pada postingan-postingan di media
instagram terkait acara ini. Semakin banyak
warna yang membuat ceria ketika melihatnya, semakin terkonsep, kalian bisa langsung deh cek di @jakhumfest. Untuk
rangkaian kegiatannya sebenarnya tak terlalu jauh berbeda dari tahun
sebelumnya, tapi pemilihan lokasi acara
untuk tahun ini semakin membuat JakHumFest berasa ‘kekinian’nya. Kalian
tahu di mana? Di M Bloc Space, tempat hangout
yang lagi hot, yang sedang ramai
dikunjungi anak-anak muda.
Cara Menuju M Bloc Space
Saya merasa M Bloc Space menjadi
pilihan yang tepat untuk Dompet Dhuafa menyelenggrakan acara ini, karena
dipastikan bakal banyak anak muda yang datang, bisa dibilang M Bloc Space sedang hype
banget dengan spot-spot foto yang instagramble dan cafe-cafe tempat hangout,
serta store-store yang menjual banyak
item menarik. Plus, tiap minggu pasti
ada kegiatan menarik di sini mulai dari pameran, konser music, talshow, dan
kegiatan creative lainnya. Salah
satunya seperti JakHumFest 2020.
Untuk kalian yang ingin ke sini menggunakan angkutan umum, dan baru pertama kali jadi enggak tahu,
kalian bisa mengikuti cara yang saya pilih. Ada 2 cara, pertama naik MRT (dari stasiun manapun) kemudian
turun di Stasiun MRT BCA Blok-M lalu lanjut jalan kaki. Cara kedua, kalian bisa naik TransJakarta tujuan Halte
Blok M, lalu lanjut jalan kaki. Kok
jalan kaki? Iya, karena lokasi M Bloc Space deket banget dari Terminal Blok M
dan Stasiun MRT Blok M.
Yang Seru di JakHumFest 2020!
Saya pun sampai di lokasi sekitar
jam 3 sore. Mengambil pelajaran dari
tahun lalu, saya datang agak pagi dan justru membuat lelah saat sore, sehingga
tidak ikut sampai habis. Tahun ini, saya berniat mengikuti acara sampai
selesai, atau setidaknya sampai acara musiknya yang sesuai jadwal berlangsung
pada jam 7 malam. Resikonya, saya akan melewatkan beberapa sesi talkshow
terkait lingkungan dan kerelawanan bersama para public figure dan pakar di
bidangnya. Tapi seperti yang saya sering
bilang, hidup itu pilihan.
Humanity Exposure!
Ini adalah kegiatan yang pasti
ada di acara JakHumFest, Humanity Exposure, atau lebih simplenya pameran foto yang merupakan hasil jepretan para
fotografer Dompet Dhuafa selama bertugas dalam misi kemanusiaan dan
penanggulangan bencana.
Sudah menjadi rahasia umum, kalau
setiap tahunnya Indonesia selalu menghadapi ujian bencana alam dan berbagai
resiko setelahnya. Dan melalui Disaster Management Center (DMC) yang dimiliki
oleh Dompet Dhuafa, mereka berfokus dalam meminimalisir keterlambatan respon,
mereka harus selalu sigap. Dan dari sinilah mereka mendapatkan konsep Humanity
Exposure sebagai sajian cerita di balik aksi para relawan kemanusiaan.
Humanity Exposure mengajak kita
untuk melihat bagaimana kondisi saat foto tersebut diambil. Mengajak kita untuk
merasakan apa yang dirasakan oleh ojek. Beberapa kali saya merasa dipaksa untuk
masuk ke dalam cerita di foto. Berusaha mengerti dan berpikir, “apa yang akan saya lakukan jika berada di
posisi tersebut”. Saat itu juga saya merasa bersyukur akan hidup yang saya
jalani.
Jakarta Humanity Festival 2020 pun
dengan sangat pintar menempatkan foto-foto buat karya dari Dhika Prabowo,
Taufan Y.N, Riza Mutohar, Zulfana, Fajar, Veronica, Ronggo, Pudhi Vito, Dedi
Fadil, dan fotografer lainnya pada sudut-sudut strategis M Bloc Space sehingga
nyaman untuk dinikmati. Tersebar,
sehingga tidak menumpuk di satu sisi.
Humanity Talk & Workshop
Sesi Humanity Talk yang sempat
saya hadiri adalah saat para relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa berbagi kisah
saat mereka turun menjadi relawan. Seru
kedengarannya, namun berat jika saya benar-benar melakukannya, haha. Ada di
antara mereka yang rumahnya kebanjiran tapi tetap membantu korban-korban banjir
di sekitar. Pelajaran akan membantu sesama saya dapatkan saat itu. Kalau tak
salah namanya Pak Adhe, sosok yang punya point
of view tersendiri terhadap kebahagiaan dalam membantu sesama.
Oh iya, kalian sudah tahu kan
kalau acara ini tuh GRATIS! Alasan lain
yang membuat saya semakin suka datang ke JakHumFest, hehe. Dan meskipun
gratis, JakHumFest tetap menghadirkan pembicara-pembicara yang keren loh, plus
ada workshop yang berfaedah juga. Sore itu saya berkesempatan untuk hadir dalam
workshop ‘Melukis Payung’ bersama Chiki Fawzi, yang ternyata ia juga seorang artis mural loh.
Workshop melukis payung ini
terinspirasi dari para pelukis payung di Yogya, yang merupakan salah satu
program penerima manfaat dari program binaan Dompet Dhuafa. Para pengunjung
yang berkesempatan ikutan workshop sangat antusias melukis, tak hanya permainan
warna saja, tapi banyak di antara mereka yang juga menyisipkan nilai-nilai
positif di karya tersebut. Beneran bangga deh saya melihatnya. Apalagi payung
hasil lukisan tersebut bisa langsung dibawa pulang. Beruntung dan seru banget deh pokoknya.
Bazzar Plus Donasi
Jakarta Humanity Festival 2020
juga didukung oleh banyak pihak, salah satunya Tokopedia, yang saat ini saya
kenal bukan hanya karena BTS, tapi juga sarana untuk berdonasi. Ada spot khusus
untuk kita belanja barang-barang pre-loved
beberapa public figure di acara
JakHumFes 2020, tapi buka sekedar belanja, melainkan sambil donasi! Karena semua
pendapatan hasil jualan barang-barang tersebut langsung didonasikan. Dan alhamdulillah, aku pun dapat 2 baju
ucul, hehe.
Sound of Humanity, Konser Musik Ala JakHumFest!
Sampailah saya di sesi terakhir
dari JakHumFest 2020, yaitu Sound of Humanity, atau konser musik yang seluruh
hasil penjualan tiketnya juga didonasikan. Untuk
sesi ini para pengunjung diwajibkan untuk membayar ya, 50K ajah, kita bisa
menyaksikan 3 artis keren yang siap menghibur dan mengajak nyanyi bareng.
Sebagai pembuka, Chiki Fawzi
kembali hadir. Dan yang saya nantikan pun tiba, saat ia menyanyikan lagu
berjudul Belukar Dunia, yang menjadi OST Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari
Ini. Dan kalian tahu tidak kalau ternyata lagu tersebut ia ciptakan sendiri dan
terinspirasi dari Al-Qur’an surat Yusuf. Chiki benar-benar membuka konser malam
itu dengan sangat nyaman dan menenangkan.
Selanjutnya, ada penampilan dari
V1MAST, yang semakin menghibur dengan lagunya yang berisi singkatan-singkatan
pelajaran. Ia pintar sekali mengajak penonton menerka-nerka lirik lagunya.
Jujur, ini pertama kali saya menyaksikan penampilannya dan saya sangat
terhibur. Saat tampil, V1MAST sukses menghipnotis penonton dengan kolaborasi
musik yang ia lakukan, suara dari alat musik tradisional Indonesia yang
dimainkan dengan apik diiringi dengan musik modern, benar-benar suguhan yang
sayang banget untuk dilewatkan. Saat ia
selesai tampil, rasanya saya tak rela.
Terakhir, ada penampilan yang tak
kalah seru dari sebelumnya, yaitu Navicula, yang sukses menutup konser
penggalangan dana Sound of Humanity JakHumFest 2020 menjadi tak terlupakan.
Navicula mengajak para penonton untuk lebih bersemangat lagi untuk sadar akan
sekitar melalui lirik-lirik lagunya yang mengadung kritik sosial dan
lingkungan.
Tak
terasa, malam semakin larut. Hujan mulai turun. Keluar dari lokasi, hati ini
masih membara, masih terbawa suasana konser, dan yang pasti menumbuhkan niat
untuk hadir kembali di JakHumFest tahun depan. Ada yang mau bareng? Yuk berdoa
dulu supaya diadakan lagi... Aamiin....
Seru banget ya kak acaranya, next time kalau ada event ini sepertinya sayang untuk dilewatkan
ReplyDeleteiya, benar sekali. Karena ini acara tahunan, pasti tahun depan diadakan kembali dengan konsep yang lebih seru lagi
Delete