Setidaknya, ada dua hal yang
membangunkan rasa bangga di pagi itu. Pertama bisa explore Gedung Pancasila
Kemenlu, membuat pikiran menjadi liar dan membayangkan bisa kerja di sana. Dan
kedua, kembali mendapatkan pengingat bahwa Indonesia sudah empat kali menjadi Anggota
Dewan Keamanan Tidak tetap PBB. Menjelang siang, satu hal mengembirakan datang
lagi, Ibu Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri RI hadir menyapa, mengajak
saya dan yang lain untuk berjoget bersama.
Satu lagi kesempatan langka saya dapatkan. Entahlah, jika tidak menjadi seorang blogger, apakah saya bisa masuk ke
gedung ini. Mengawali bulan Desember, di saat kepala mulai pusing mencari
tiket promo untuk traveling yang tak kunjung saya dapat, saya justru
mendapatkan undangan untuk ikut acara ‘Influencers Meet Up’ bersama Kementerian
Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) yang bertajuk Indonesia Untuk Dunia.
Explore Gedung Pancasila, Kemenlu!
Acara langsung dimulai dengan
kegiatan yang belakangan lagi saya sukai, yaitu explore! Rasanya, agak capek kalau datang acara tapi kebanyakan duduk dan
mendengarkan materi dari pada experiancenya, hehe.
Jujur, sebelum acara ini saya
tidak tahu keberadaan pastinya Gedung Pancasila. Hanya sekedar baca di buku pelajaran IPS, karena dulu saya suka sekali
pelajaran sejarah. Buat yang belum tahu, Gedung Pancasila ini dulunya
adalah rumah kediaman Panglima Angkatan Perang Kerajaan Belanda yang dibangun
pada tahun 1830. Yang kemudian di alih fungsikan menjadi tempat persidangan
Dewan Perwakilan Rakyat yang diresmikan dengan nama Gedung Volksraad pada bulan
Mei tahun 1918 oleh Gubernur Jenderal Stirum.
Namanya pun berganti seiring
dengan pergantian kekuasaan. Saat Jepang
berkuasa pun namanya Gedung Chuo Sang-In. Kemudian ketika Presiden Soekarno
berpidato perihal Pancasila sebagai dasar negara dan konsepnya pada tanggal 1
Juni 1945, melekatlah nama baru untuk gedung tersebut, yaitiu Gedung Pancasila.
Tak ada yang berubah dari penampilan gedung tersebut, gaya neo klasik masih
dipertahankan dengan dominasi warna putih yang selalu menjadi ciri khas
bangunan Belanda lama. Menatap depannya
saja membuat saya tak sabar untuk masuk ke dalam.
Gedung Pancasila beralamat di
Jalan Taman Pejabon No.6, Jakarta Pusat. Lokasinya dekat dengan Satsiun Gmabir,
Masjid Istiqlal, dan Lapangan Banteng (beberapa
tempat yang saya ingat saat perjalanan ke sana menggunakan ojek online dari
Stasiun Gondangdia). Untuk masuk ke sini tidak bisa sembarangan orang/kegiatan,
mengingat gedungnya bersejarah dan berada di dalam kawasan Kementerian Luar
Negeri, harus ada perjanjian dan konfirmasi terlebih dahulu.
Puas foto di area depan gedung,
saya dan lain pun segera masuk ke dalam. Serambi,
adalah area pertama yang menyapa kami, dengan sebuah meja yang fungsinya sangat
penting, yaitu meja registrasi, karena Gedung Pancasila dimanfaatkan untuk
lokasi penyambutan tamu-tamu luar negeri untuk berdiskusi terkait masalah
hubungan internasional. Selain meja regis, beberapa lukisan dan kaca pun
terlihat dan membuat ruang semakin nyaman.
Setelah melakukan registrasi,
para tamu kenegaraan bisa langsung masuk ke ruang selanjutnya, yaitu Ruang Tete-a-tete,
dari bahasa Perancis yang artinya face to
face. Di ruang ini Menteri Luar Negeri RI biasanya berbincang empat
mata,membicarakan hal yang terbilang rahasia. Ruang Tete-a-tete pun punya spot yang menarik, berisi lukisan para
Menteri Luar Negeri RI yang telah menjabat, dan bisa dipastikan kalau Ibu Retno
menjadi yang paling cantik, hehe.
Setelah dari Ruang Tete-a-tete,
para tamu kenegaraan dan staffnya bisa langsung masuk ke Ruang Bilateral Besar, di ruang ini pembahasan bisa menjadi lebih
luas, seperti ruangannya yang terdapat meja besar dengan banyak kursi. Saya suka sekali penataannya, banyak barang
tapi rapi, sehingga enak dipandang. Selain Ruang Bilateral Besar juga ada Ruang Bilateral Kecil, selain beda
ukuran dan furniture di dalamnya, Ruang
Bilateral Kecil didominasi warna hijau yang membaut pikiran saya liar membayangkan
studio green screen, haha.
Sampailah kami di ruang terakhir,
ruang paling besar, dan menjadi ruang yang bersejarah bagi saya dan peserta
Influencers Met Up lainnya. Ruang di mana menjadi saksi bisu kami berjoget Tik
Tok, kerennya lagi, kami berjoget bersama Ibu Menteri Luar Negeri RI, Ibu Retno
LP Marsudi. Waw!
Sesuai namanya, Ruang Bendera berisikan
bendera-bendera anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tentunya ada
Indonesia, karena faktanya hingga saat ini negara tercinta kita sudah menjadi
anggota dan sudah keempat kalinya terpilih sebagai anggota Dewan Keamanan (DK)
Tidak Tetap PBB. Selain sebagai ruang utama, Ruang Bendera juga biasa digunakan
untuk upacara pelantikan penjabat eselon Kemenlu.
Menurut Saya, Ibu Retno Marsudi itu.....
Biasanya saya hanya lihat di TV, atau YouTube, dan hanya bisa bilang
kalau “Seneng deh kalau dengar Ibu Retno ngomong, apalagi kalau ada bahasa Inggrisnya”.
Dan hari itu, saya beneran berbincang bersama beliau, atmosfer ruangan langsung
berubah, seketika semua semangat dan ceria, terlebih ketika Ibu mengajak kami
semua untuk berjoget Tik Tok untuk semakin mencairkan suasana.
Setelah berjoget, tentu tidak
lupa kami untuk berfoto. Dan saat saya maju, Ibu Retno welcome sekali.... Nyapa
duluan, ramah banget, kami bersalaman hangat dan bertukar senyum. Saya suka
sekali dengan fashion Ibu Retno, kemeja putih dengan bawahan panjang kemudian beltnya
pas, tak berlebihan. Oh no, kenapa saya
jadi ngomongin fashion gini, haha.
Ada beberapa peserta yang
memeluk, bergaya kekinian, dan Ibu Retno mengikutinya dengan senyum. Kemudian,
para penjaga Ibu juga enggak rese, engga ngelarang ini-itu, sehingga acara hari
itu benar-benar membuat saya merasa dekat sekali dengan orang penting sekelas
Ibu Menteri. Prestasi beliau yang harus kalian tahu nih ya, tahun ini kita
kembali terpilih menjadi Dewan Keamanan (DK) Tidak Tetap PBB, bahkan bulan Mei
lalu kita juga berhasil menjadi Presiden DK PBB. Sungguh pencapaian yang luar biasa dan membanggakan pastinya!
Perjuangan Indonesia Menjadi Anggota Dewan Keamanan PBB
Kalian tahu enggak sih kalau menjadi DK PBB itu enggak mudah! Banyak banget
hal yang harus dipersiapkan, banyak pengakuan yang harus didapatkan, dan
rintangan yang harus dihadapi. Dan Indonesia sudah 4 kali melewati fase tadi.
Kalau kalian enggak bangga, mungkin kalian harus mempertanyakan nasionalis,
hehe.
Dewan Keamanan (DK) PBB adalah
salah satu badan di PBB yang memiliki legalitas yang tinggi, dan keputusan dari
badan tersebut harus diikuti oleh semua anggota PBB. Menjadi anggota DK PBB pun
tak mudah, hanya ada 15 negara yang terbagi menjadi 2 kategori, tetap dan tidak
tetap. Untuk anggota tetapnya terdiri dari 5 negara yaitu Amerika, Inggris,
China, Perancis dan Rusia, lasan mereka terpilih tentunya kalian sudah tahu,
apalagi soal ‘power’ yang mereka miliki. Sedangkan anggota tidak tetapnya
berjumlah 10 orang, yang salah satunya Indonesia.
Untuk menjadi anggota DK PBB tentunya tidak mudah,
Indonesia harus punya hal-hal yang diakui oleh dunia, Indonesia melampaui hal
tersebut dengan demokrasi yang diakui dunia serta peran kita sebagai peringkat
ke-delapan sebagai penyumbang pasukan perdamaian dunia. Saat menjadi anggota DK
Tidak Tetap PBB pun Indonesia harus membuktikan kepada dunia kalau kita bisa
diandalkan, selain menjadi Presiden DK PBB pada periode mendatang, Indonesia
juga memegang tanggung jawab dalam penyusunan dokumen sidang DK PBB, seperti
rancangan resolusi dan press statement
terkait konflik-konflik antar negara di dunia.
Wah pengalaman yang sangat berharga sekali ya mas, saya yang baca aja merasa pengen banget buat kesana huehehe
ReplyDeleteLebih dari sekedar museum ini mah, asik juga kalo foto-foto sambil belajar sejarah
ReplyDeleteSudah ke Jakarta cuman rasanya kayak kurang lengkap ya kalau belum main kesini, hmmm
ReplyDeleteWaahh seruu yaa, sambil berlibur sambil nambah wawasan jugaa
ReplyDeleteNgilerrrr, aku juga pengen kesanaa..
ReplyDeleteserasa ingin kesana aja liat nya juga haha
ReplyDeleteHarus bawa teman-teman juga biar seru dan dapet ilmu bersama-sama..
ReplyDelete