Saya pun kembali lagi ke Ancol. Dan
selalu saja tercipta cerita yang menarik, yang ingin sekali saya bagikan.
Saya lupa kapan tepatnya terakhir kali bermain di sini, destinasi wisata wajib
kalau kalian liburan di Jakarta. Yang saya ingat, 2017 saya berkesempatan main
bersama lumba-lumba di sini, satu kolam, dan itu adalah salah satu
kenangan indah di hidup saya. Ironinya, pagi
bersenang-senang malamnya saya mendapatkan kabar kalau nenek saya meninggal.
Mungkin, “begitulah hidup” kalau kata
Joker. Kisah 2 tahun lalu sudah dalam terpendam, 2019 saya kembali lagi ke Ancol, banyak yang baru, salah satunya
pertunjukan di Sea World yang bikin jantung berdebar meskipun enggak ikut
basah-basahan.
Enggak bohong, Jakarta belakangan ini panas banget! kalau tidur seharian terus dibayar pun saya bersedia, haha. Entah
kenapa minggu lalu saya ingin sekali liburan, ingin rekreasi, dan nampaknya
semesta mendengar, kebetulan banget langsung ada yang ngajak ke Ancol. Tak pikir panjang, saya pun langsung setuju.
Tujuan kami liburan ke Ancol
adalah Sea World, kenapa? karena kami semua tahu kalau Sea World adalah bagian
dari Taman Impian Jaya Ancol yang sudah pasti adem banget di dalamnya. Full AC. Dan saya pribadi juga sedang
tak ingin banyak gerak, hanya ingin rekreasi menjernihkan pikiran, duduk, dan
nonton pertunjukan. Saya rasa Sea World
adalah pilihan yang tepat, apalagi ‘katanya’ sedang ada pertunjukan baru! Ngasih
makan ikan hiu tanpa kerangkeng! Bayangkan,
betapa susahnya mencari uang....
Cara Menuju Ke Sea World, Ancol?
Saya berangkat dari Depok. Dan
kebetulan karena banreng sama teman-teman jadi kami naik mobil, masuk tol dan
keluar langsung tol, jangan tanya gerbang tol apa karena saya juga bingung. Seinget saya, masuk ke mobil saya langsung
tepar, haha.
Tapi, kalau kalian naik angkutan
umum, bisa menggunakan Commuter Line/kereta dari Stasiun Depok Lama/Baru
kemudian turun di Stasiun Kota, lalu nyambung angkutan umum M15A (kalau tak salah, untuk memastikan tanya
terlebih dahulu), Bajaj, atau onjek online. Dan nanti kalian turun tepat di
Gerbang Utama/Barat Taman Impian Jaya Ancol.
Sampai di sana, kalian harus
membeli tiket masuk Ancol terlebih dahulu, kalau tak salah berkisar antara
15-25K (saya lupa tepatnya), dan dari
situ kalian bisa menunggu Bus Wara-Wiri yang akan mengantarkan ke Sea World. Untuk menaiki bus tersebut kita tak akan
dikenakan biaya karena bus tersebut merupakan fasilitas dari Ancol untuk
mengantarkan pengunjung dari pintu gerbang ke wisata lain yg ada di dalam
Ancol, seperti Pantai, Dufan, Sea Worls, Atlantis, Ocean Dream Samudra, dan
lainnya.
Terus, berapa HTM Sea World? Untuk hari biasa (Senin-Jumat) HTMnya 80K, sedangkan hari Sabtu, Minggu/hari libur dikenakan biaya 100K. Pihak Ancol
nampaknya mengerti kalau sudah jauh-jauh ke sana rasanya agak rugi kalau main
ke Sea World doang, apalagi untuk wisatawan luar kota, jadi mereka membuat harga
paket. Kita bisa masuk Sea World dan
Ocean Dream Samudra dengan harga 140K untuk weekdays,
dan 185K untuk weekend.
Atau, kalian maunya main di Sea World dan Atlantis? Bisa juga, harga tiket kedua
wisata tersebut hanya 120K untuk weekdays
dan 165K untuk weekend. Dan, ada juga tiket satu tahun (Annual Pass)
masuk Sea World hanya 225K, atau Sea World plus Ocead Dream Samudra hanya
dengan 300K! Puas banget loh itu satu
tahun...
Ngapain Aja di Sea World?
Siang itu panas banget! dan ternyata Sea World cukup ramai, banyak
anak-anak study tour, wajar sih, karena Sea World merupakan wisata edukasi
dunia bawah laut yang menyenangkan, adem, dan fasilitas seperti toilet,
musholah, foodcourt, dan penitipan tas pun tersedia.
Kami pun membuat annual pass, karena entah kenapa hati berkata akan
sering ke sini, hehe. Masuk ke dalam Sea World rasanya membahagiakan
sekali, rasa lelah hilang, keringat perlahan mengering, dan mata mulai tak
sabar untuk menjelajah. Ikan-ikan dalam
akuarium pun terlihat senang, mulai dari yang kecil, sedang, hingga yang besar.
Mulai dari yang saya tahu dan saya tak tahu atau jarang saya lihat pun bergerak
tak henti, sungguh menghipnotis mata.
Kalau kalian tanya “Ngapain
aja sih di dalam Sea World?”, sejatinya saya pun bingung harus menjawab
apa. Karena setelah sampai di dalamnya, saya tak tahu mau ngapain, terbilang bebas
melakukan apa saja di sana asal mentaati peraturan. Ada banyak akuarium di
sana, yaiyalah, yang banyak
menampilkan ikan-ikan dari banyak jenis, dan di sebelahnya ada penjelasan
perihal nama wajar dan nama ilmiah ikan tersebut. Jadi pantas deh buat para ortang tua membawa anaknya ke sini untuk
menambah pengetahuan.
Dan yang tak boleh dilewatkan, serta yang membuat saya akhirnya punya
kegiatan yang pasti di Sea World adalah pentunjukan-pertunjukan yang disediakan,
mulai dari pertunjukan kura-kura (Sea
Turtle) di jam 09.30 WIB (weekdays)
dan 15.30 WIB (weekend), Piranha
setiap jam 12.45 WIB, Moray Eel jam 14.00 WIB, Octopus jam 15.00 WIB, dan yang sangat-sangat-sangat tak boleh
terlewat adalah pertunjukan di akuarium utama, Main Aquarium, di mana para
penyelam memberi makan lebih dari 13 Ribu ikan, mulai dari yang kecil banget sampai yang besar, ada yang biasa aja dan ada yang ganas seperti ikan Hiu Buto, waw.
Main Aquarium Sea World pernah
dinobatkan sebagai Akuarium terbesar di Indonesia, dan masuk nominasi di Asian
Tenggara, jadi rugi banget kalau kalian enggak ke sini. Untuk pertunjukan memberi makan tersebut bisa
kita saksikan pada jam 11.00 WIB dan 15.30 WIB di weekdays, dan jam 11.00 WIB, 14.00 WIB, dan 16.30 WIB untuk weekend.
Tak hanya nonton saja, petugas di sana juga senang membagikan hadiah loh, caranya kita tinggal menjawab saja
pertanyaan yang mereka berikan. Terus, di
Sea World kita juga bisa menyentuh beberapa binatang laut yang ada, Touch Pool namanya, bisa nyentuh
kura-kura hingga beberapa hiu jinak seperti hiu buto dan hiu tokek. Dan kalian
harus coba, deg-degannya itu yang seru!
Nih, fee wifi juga di sana... |
Ini Yang Baru di Seaworld! Feeding Shark Pertama di Dunia?
Saya merasa semakin beruntung
datang ke Sea World hari itu. Ada pertunjukan baru! Pertama kali ditampikan di
sana, namanya Live Feeding Shark.
Live Feeding Shark adalah atraksi
memberi makan ikan hiu oleh penyelam langsung tanpa menggunakan kerangkeng, face
to face, beneran tatap-tatapan antara penyelam dan si hiu. Saya
membayangkan betapa membahayakan hal itu dilakukan, namun pihak Sea World
tentunya sudah memikirkan hal tersebut. Para
penyelam menggunakan kostum khusus yang namanya SHARK SUITE, terdiri dari
bagian kepala (Kerudung), baju, celana, dan sarung tangan yang semuanya terbuat
dari bahan chainmail stanless steel serta NeXt Generation Sleeves yang dapat
memberikan perlindungan 130% dari suite biasanya. Total beratnya mencapai 15 Kg loh, dan ini dalah penggunaan kedua di dunia setelah Florida,
US.
Atraksi yang ditampilkan di SHARKQUARIUM ini sudah menjalani proses
latihan yang cukup panjang dan tentunya dilakukan oleh profesional, enggak
sembarang, di dalam akuarium raksasa
dengan 900 meter kubik air itu ada total 25 ikan hiu, dan semuanya
tergolong ganas. Jujur, informasi yang
diucapkan kakak pemandu membuat saya deg-degan, sekaligus bersyukur saya masih
diberi kesempatan mencari uang dengan cara yang ‘biasa-biasa’ saja, tak terlalu
membahayakan diri, hehe.
Face to Face Feeding Shark diadakan setiap hari pada jam 14.30 WIB.
Ingat, hanya sekali pertunjukan loh, jadi
pastikan kalian tyak telat datang. Tujuan
didadaknnya pertunjukan ini tentu memberikan edukasi terhadap masyarakat kalau
hiu jika tak diprovokasi tak akan menyerang, karena faktanya dari 470 spesies
hiu yang ada di dunia, yang berpotensi menyerang hanya 130 spesies, dan yang sudah
melakukan penyerangan terhadap manusia hanya 4 spesies saja.
Sang penyelam sudah terlihat
memasuki sharkquarium. Mungkin baginya, dunia bergerak semakin lambat, efek
kostum yang berat ditambah arus yang cukup kencang, belum lagi jantung yang
berdebar semakin kencang saat para hiu mulai mendekatinya. Pikiran saya mulai liar, bayangkan saja, saya menonton film Aquaman
tapi live, haha.
Pada saat menonton pertunjukan
Feeding Shark ini, kita dipastikan hanya folkus pada satu penyelam saja, tapi
ternyata ada satu penyelam lainnya, jadi total ada 2 penyelam di dalam sharkquarium.
Satu penyelam bertugas memberikan makan dengan ember berisi 5-7 kilo daging
segar, dan satu penyelam lainnya menjadi tim penyelamat (rescue) yang siap bergerak cepat jika ada hal-hal yang tak sesuai
rencana. Plus, tak hanya mereka saja, di
atas (permukaan) juga sudah banyak tim yang siap bergerak membantu, yang
mungkin sedang deg-degan sambil berdoa selama si penyelam memberi makan.
Buat kalian yang belum tahu, ini adalah Live Face to Face Feeding Shark atau memberi makan ikan hiu
langsung tanpa kerangkeng pertama di Indonesia, bahkan ‘katanya’ di dunia.
Seorang penyelam yang berhadap dengan 25 ikan hiu, mulai dari yang bersahabat
hingga yang ganas, terdiri dari 1 ikan hiu berkepala martil yang merupakan
jenis ikan hiu terganas ke-6 di dunia, 8 ikan hiu sirip hitam yang merupakan
jenis ikan hiu ganas urutan ke-26, 8 ekor ikan hiu buto, 4 ikan hiu leopard,
dan 2 ekor ikan pari barongsai.
Loh, kok ada ikan pari? Ini yang unik, jadi katanya nenek moyang
ikan hiu adalah ikan pari, dan ikan pari barongsai adalah jenis hiu yang kurang
sempurna dalam berevousi, kalian wajib liat dan perhatikan deh kalau datang ke
Sea World.
Ini para penyelamnya... |
Tak terasa, ember berisi makanan
pun sudah habis, dan pertunjukan baru itu selesai. Saya masih duduk dengan tenang, masih
kagum dengan para penyelam, kemudian mereka keluar menemui para penonton dan satu penyelam bilang kalau tadi tangannya sempat tergigit, tapi ia tahu kalau show must go on, resiko yang kadang kita tak pahami dalam sebuah
perkerjaan.
Dan saya berharap, kehadiran dan tepuk tangan saya kala itu menjadi
obat yang tepat untuk kerja keras yang mereka lakukan. Hari itu saya belajar tentang dedikasi
untuk sebuah pekerjaan, pilihan hidup, atau mungkin sesuai kutipan di film
Joker, “begitulah hidup”.
No comments