Entah dari kapan rasa ingin ke Ranca Upas tumbuh. Merasakan
dinginnya Bandung yang sebenar-benarnya sambil bermain dengan rusa-rusa hingga
berkemah. Dan ketika ada yang mau saya ajak untuk melakukan hal-hal
menyenangkan tadi, saya tak banyak berpikir, merencanakannya bersama dan
langsung eksekusi.
Ranca upas menjadi
traveling penutup tahun yang saya lakukan, sebelum menjadikan 2019 sebagai
tahun ‘No wacana-wacana’ pokoknya!
Matahari masih sibuk di belahan bumi lain. Hari itu, yang biasanya saya
masih tertidur pulas, justru sedang mencoba keberuntungan untuk melihat planet
venus. Mata ini harus nge-pause dulu
kenikmatan yang biasa diterimanya. Tibalah eksekusi dari rencana yang dibuat
beberapa hari sebelumnya. Langsung setor uang untuk DP ini-itu. Memastikan semua yang ingin beneran ingin.
Transportasi Ke Ranca Upas?
Saya pergi bersama 4 teman saya,
yang membuat saya harus terpaksa bermesraan dengan kamera ataupun smartphone. Jika mereka buth waktu berduaan dan Jika di sana ada signal, hehe.
Jadi total kami berlima, dan memutuskan untuk naik kendaraan pribadi, dengan
patungan tol dan uang bensin saja. Tips! Kalau bisa perginya ajak satu orang
yang punya mobil sehingga urusan transportasi bisa lebih ‘enteng’.
Beruntungnya saya diperjalana
kali ini adalah punya satu teman yang demen banget bikin perencanaan keuangan.
Jadi soal bayar-bayar dia yang urus, dan
sisanya ikut ajah, dari pada disuruh ngatur. Untuk
bensin dan tol alokasi dananya sebesar 750k,
dibagi 5 jadi masing-masih harus bayar 150k, paling lambat dibayarkan
sebelum mobil memasuki gerbang tol.
Kami berangkat dari Jakarta, dan
semua belum pernah ada yang ke sana, sehingga
google maps menjadi acuan
penunjuk arah kala itu. Yang saya ingat, mobil kami masuk Tol Cawang,
kemudian tersendat macet di Bekasi, Tol Cipularang, dan selanjutnya saya
tertidur. Terbilang cukup pulas karena saat membuka mata kemacetan sudah tak
terlihat dan hawa sejuk sudah mulai terasa.
Hampir 4 jam perjalanan, padahal
kami jalan dari subuh. Ternyata cukup
jauh, ditambah macet yang tak bisa dihindari. Semakin dekat jalan semakin
menanjak, memasuki kawasan wisata hutan lindung yang berada di ketinggian 1.700
mdpl.
Bekemah Di Ranca Upas?
Akhirnya sampai di Ranca Upas!
Entah sedari kapan saya ingin sekali ke
sini, bermain bersama rusa, langsung pegang tanpa adanya pagar pembatas seperti
di Kebun Raya Bogor, hehe.
Kampung
Cai Ranca Upas, nama tepatnya, yang ebrada di Jalan Ciwidey, Rancabali, Kabupaten
Bandung.
Harga tiket masuknya sebesar
15K per orang, dan
jika membawa
kendaraan seperti kami, dikenakan biaya 10K untuk mobil menginap satu malam.
Agar semakin berasa liburannya,
kami memutuskan untuk berkemah.
Sebenarnya
ini hal wajib sih, apalagi sudah jauh-jauh dari Jakarta. Biayanya terbilang
murah, kami menyewa
tenda berkapasitas 7
orang dengan harga 350K, sehingga lebih leluasa bergerak dan kabar baiknya
tendanya sudah dibangun, jadi kita terima beres. Itu hanya tenda ya, kalau mau
alas yang empuk kalian bisa
sewa matras
dengan harga 20K, atau extra bed seharga 80K. Oh iya, untuk
berkemah di sini dikenakan biaya ya,
sebesar 10K per orang.
|
Kalian juga bisa bawa tenda sendiri.. |
|
Sebenarnya alas tenda juga sudah enak, tapi kadang terlalu tipis dan berasa dingin |
Pengeluaran tak sampai di situ
saja,
kalau berkemah tentu kita
membutuhkan petromax, kalau kalian punya bisa dibawa, tapi jika tidak punya
kalian bisa sewa seharga 60K. Juga jangan lupakan kayu bakar, biar malam
berkemah kalian semakin terasa,
harga
kayu bakar di sana sebesar 20K per ikat,
dan langsung dinyalahin sama orang sananya loh, kembali kita tinggal terima
beres, hehe.
Tips! Jangan lupa bawa
banyak makanan ya, meskipun ada warung tapi jalan ke sananya mager banget, di
tambah beberapa makanan sudah dingin karena pengaruh suhu, hehe.
Untuk toilet bagaimana? Tenang!
Di sana ada banyak toilet, bisa untuk mandi atau sekedar buang air,
bahkan ada beberapa yang menggunakan airnya panas, langsung dari sumber mata
air pegunungan. Tapi tetap harus bayar,
2K
kalau tak salah, dan di dekat toilet juga ada tempat charging HP, harganya 5K
untuk HP dan 10K untuk powerbank.
Selain berkemah, di
Kampung Cai Ranca Upas juga ada fasilitas kolam
renang dan cafe. Untuk kolam renang buka dari jam 07.30 – 16.00 WIB dengan
harga tiket masuk 15K, di luar dari masuk kawasan. Dan untuk cafe, ‘katanya
sih’ harga kopinya mulai dari 15K.
Entah
mengapa harganya semua hampir sama, hehe.
Harus Kalian Lakukan di Ranca Upas!
Sebenarnya, bisa sih hanya datang terus keliling dan langsung pulang,
tapi gak akan berasa liburan di Ranca Upasnya. Jadi, jika punya banyak waktu
kalian harus berkemah, dan melakukan beberapa hal yang saya lakukan! Seru banget....
|
duh duh duh.... salah satu cara mendapatkan kehangatan |
1. Menikmati Pagi di Ranca Upas!
Sumpah! Pagi hari dinginnya tuh banget-banget-banget di Ranca Upas.
Kalian wajib bawa jaket, ataupun baju hangat pokoknya, karena waktu itu saya
menyepelekan dan hanya pakai celana panjang biasa, dan beli sweter di sana.
|
Suasana malam di Ranca Upas |
Awalnya tuh, saya berniat untuk
melihat
sunrise, katanya sih ada
titik tertentu untuk melihatnya, dan bagus banget. Tapi harus jalan agak
sedikit menjauh dari tempat saya berkemah. Malamnya, niat itu terkumpul, sangat
besar tekad saya untuk menuju tempat tersebut. Tapi setelah adegan mengigil
tengah malam, dan berlari ke toilet jam 3 pagi karena ketakutan sampai-sampai
enggak bayar (
maafkan saya pak penjaga
toilet), saat alarm berbunyi saya hanya pasrah sambil mememeluk bantal dan
membuka bagian depan tenda, yang kemudian disusul dengan ucapan.
“Kayaknya gw gak sanggup deh”.
|
lupa jam berapa ini... pokonya pagi banget! |
Namun tetap, saya berusaha
menikmati suasana pagi Ranca Upas. Merasakan udaranya yang bersih, embun pagi
yang membuat saya mengingat film HEART, dan melihat kabut yang membuat
imajinasi saya liar bak berada di film The Mist.
Part terbaiknya adalah ketika suara jangkrik masih tedengar di
antara pepohonan yang masih samar terhalang kabut.
Saya bingung bagaimana menggambarkan suasana pagi itu dengan kata-kata,
salah satu pagi terbaik di hidup saya.
|
seperti ini lah.... |
2. Bermain Sama Rusa-Rusa
Selanjutnya adalah tujuan utama saya, yaitu bermain bersama rusa-rusa.
Bisa dibilang penakaran rusa di sana punya daya tarik tersendiri, makanya
banyak yang datang kemudian pulang hanya untuk bermain bersama rusa. Alasan
lainnya saya berkemah juga salah satunya adalah bermain bersama rusa saat pagi,
agar tak terlau penuh.
|
baru ngintip aja gw udah deg-degan masaaaaa |
Masuk ke penakaran rusanya GRATIS (
karena sudah termasuk HTM kawasan di awal), tapi sebelum masuk
penjaganya menjual wortel dan kangkung seharga 10K per ikan untuk kita memberi
makan rusa.
Wajib beli sih, biar tahu mau
ngapain pas di dalam. Dan rusa tak akan mendekat kalau kalian tak membawa
makanan, apalagi pagi hari saat jam mereka makan. So, kami memutuskan untuk
membeli beberapa ikat wortel dan kangkung.
Bahkan,
saya sempat gagal fokus sama kaos dan boneka-boneka rusa lucu yang berada di
etalase, hehe.
|
bawa dari rumah boleh deh kayaknya.... |
Pagi aja udah penuh!
Impian foto kekinian saya sama rusa buyar
deh pokoknya, tapi yang penting ketemu dan bisa deket banget sama mereka. Untungnya
saya punya wortel, saya bisa memanggil mereka, menggiringnya, dan mengajaknya
foto. Bahkan ada beberapa rusa yang sedang duduk nyantai, dan ketika kita mendekat
mereka wlcome banget.
Pokoknya kalian jangan takut untuk mendekati
mereka.
|
Ini contoh ketika wortel kalian habis, dan ngajak foto rusa.... |
3. Jajan!
Udara yang dingin membuat perut
terasa lapar...
terus lapar lebih
tepatnya. Dan jangan takut untuk membeli makanan di abang-abang yang berada
di sekitar penakaran atau kemah, harganya murah dan rasanya enak, mereka pun
ramah banget.
Tips tanya aja dulu sebelum beli harganya, tapi sepengalaman saya
kemarin sih, semua murah-murah, mulai dari 5K an doang.
|
duh, kalian cobain deh kalo ketemu jajanan ini.... |
Note: Berkemah
di Ranca Upas waktunya sama kayak di hotel, cek in jam 12 cek out jam 12 juga,
jadi sebaiknya sih beneran bawa mobil pribadi, agar ketika waktu berkemah habis
dan masih ingin bersantai bisa taruh barang di mobil kemudian lanjut berkeliling.
itu yang mau poto sama rusa nya rame banget ya, Ris? Aku ga kebayang ih kalau wiken gitu. Dulu rasanya pernah kemping wiken juga, tapi ga serame itu pas ke penangkaran rusanya
ReplyDeleteThe blog provides an engaging and humorous account of Ranca Upas, detailing its journey, transportation details, and practical tips. It also offers insights into camping, challenges faced, and recommendations for activities, making it a comprehensive guide for readers. truck accidents lawyer
ReplyDelete