Awal tahun 2018 saya disibukkan
dengan rencana liburan ke Labuan Bajo, yang kemudian dilanjutkan ke Malaysia,
Singapura, dan Vietnam. Semua berhasil terlaksana. Bahkan ditambah dengan
trip-trip ke wilayah Indonesia lainnya. Bisa
dibilang, 2018 itu dopamin yang masih dalam kadar normal. Mengawali 2019 dengan hipotalamus yang
cukup berlebihan. Saya mulai hilang
kendali, bagian otak yang mengatur emosi dan suasana hati saya terlalu excited
dengan tahun ini, dan mengakibatkan banyak trip yang tak sabar untuk saya
eksekusi. Tapi saya senang, dan berharap
semua terjadi sesuai rencana.
2019 akhirnya datang. Saya punya keluarga baru, buku saku hijau
yang siap mengingatkan saya akan goal yang ingin saya capai di 2019. Satu sudah saya coret! Main ke Ranca Upas,
yang nanti akan saya ceritakan terpisah. Seru banget bertemu dengan rusa-rusa,
sumpah. Hampir setiap pagi saya buka halaman pertama buku tersebut. Kebiasaan baru yang membuat saya semangat
mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk modal jalan-jalan. Tapi setiap pagi
pula saya semakin sadar kalau ada ancaman tersendiri, persentase yang cukup
besar dan bisa menggagalkan goresan tak beraturan yang seharusnya saya buat
untuk list goal 2019, yaitu kesehatan.
Move! Saya lupa berapa kali kata ini mampir di pikiran saya
menjelang berakhirnya 2018. Sebenarnya
sih kalimatnya ‘rajin berolahraga’, tapi saya menyerah, saya belum menemukan support
system yang cocok. Jadi saya putuskan hanya Move!, bergerak. Saya memilih
untuk banyak bergerak terutama jalan kaki untuk menjaga kesehatan. Yang saya tahu, 10.000 langkah per-hari
dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar glukosa dalam tubuh. Tapi,
adakah orang yang mau menghitung langkahnya?
Ya, enggaklah! Kerajinan banget. lagi pula, sekarang sudah banyak gear
yang bisa membantu kita menghitung langkah per-harinya, salah satunya yaitu
series dari jam tangan merek G-SHOCK yang punya fitur unggulan penghitung
langkah hingga 50.000 langkah per-harinya, waw.
KENAPA HARUS G-SHOCK?
Siapa sih yang enggak kenal merek
jam tangan yang satu ini? Saya yakin semua tahu. Dari kecil, setiap diajak ke
tukang jam pasti selalu lihat dan memilih G-SHOCK, mereknya tak hanya tertulis
di bagian belakang, tapi juga di muka jam di atasnya, jadi mudah terbaca. Dan
jangan lupa juga karena dari dulu desain visual jam yang satu ini udah keren
dan gahar banget, pas dipakai di tangan tuh kokoh banget keliatannya.
Memasuki usianya yang ke 35 tahun
pada 6 Desember 2018 lalu, G-SHOCK semakin ‘kekinian’ dengan menghadirkan
series terbarunya yang penuh warna. G-SHOCK bersama dengan BABY-G nampak serius
menggaet anak muda zaman now yang
semakin peduli akan kesehatannya tanpa mengurangi nilai fashion yang juga terus berkembang, dengan menghadirkan G-SQUAD, 3
tipe jam tangan bak girls squad yang langsung mencuri perhatian.
Hal yang paling diunggulkan dari hadirnya G-SQUAD adalah fitur Step
Tracker dan Calories Counter. Dilengkapi dengan akselerometer tiga sumbu
yang mampu memberikan hitungan langkah penggunanya, menjadikan fitur unggulan
G-Squad yang satu ini pas dan mudah dalam mengajak kita untuk mencapai target
sehat, 10.000 langkah per-hari (Step Tracker). Tak hanya itu saja, ada juga
penghitung kalorinya, sehingga kita tahu berapa banyak kalori yang kita bakar
setelah melakukan aktivitas bergerak.
Mendukung fitur unggulan tadi,
G-SHOCK dan BABBY-G juga menghadirkan Mobile Apps yang terkoneksi dengan
G-SQUAD, di mana ketika aplikasi tersebut terkoneksi dengan jam tangan Serie
G-SQUAD, maka penggunanya bisa langsung ‘eksis’ akan langkah yang telah ia
capai dan kalori yang ia bakar, bisa langusng dishare melalui instagram, FB,
dan Twitter. Beberapa orang akan bilang
ini norak, tapi sebenarnya ini motivasi, dan secara tak langsung bisa menjadi
contoh dan mengajak orang untuk melakukan hal yang sama seperti apa yang kita
lakukan. Apalagi, saat ini banyak orang yang lebih suka dengan user experiance.
Selain Mobile Apps, Series
G-SQUAD juga dilengkapi dengan fitur phone
finder yang dihubungkan ke smartphone melalui Bluetooth. Jadi, jika kita lupa menaruh smartphone kita
di mana, tinggal pencet salah satu tombol di jam series G-SQUAD, maka
smartphone kita akan mengeleluarkan bunyi sebagai tanda keberadaanya, tapi
dengan catatan blurtoothnya harus terus terkoneksi ya.
G-SQUAD tentunya tak akan melepas
keunggulan yang sudah dibangun oleh G-SHOCK sejak dulu, yaitu kokoh, tahan
guncangan yang tak akan membuat mesin jam rusak hanya karena benturan atau
gerak berlebihan, serta kaca mineral yang menyelimuti layarnya. Bezel dan tali
jam berbahan resin juga tak boleh dilupakan, ciri khas yang selalu membuat
merek jam tangan yang satu ini pas dengan lekukan di pergelangan tangan.
Kerennya lagi. G-SQUAD Series
juga dilengkapi dengan pengaturan waktu otomatis, sehingga ketika kita
berpindah zona waktu, maka waktu di jam akan langsung berubah juga, tanpa harus
kira otak-atik lagi. Untuk traveler,
wajib banget deh punya series yang ini.
Apa Saja Series G-SQUAD?
Kalian sudah baca sampai sini? Makasih
banget loh, hehe. Karena kalian beruntung banget, soalnya kelebihan yang saya
tulis di atas hanyalah secara umumnya saja, dan di bagian ini akan saya bahas
satu per satu dari 3 keluarga G-SHOCK dan BABY-G yang masuk dalam G-SQUAD.
1. G-SHOCK GBA-800
Harganya sekitar 2,3 juta! Mahal? Tidak, kita saja yang kurang mampu,
haha. Ada 11 warna (9 sudah tersedia, 2 segera) yang bisa kita pilih.
Dengan tampilan kombinasi analog-digital, DBA-800 siap membantu penggunanya
tampil lebih maskulin. DBA-800 juga mampu diajak berenang, bahkan diving hingga
kedalaman 200 meter. Dan urusan baterai, tidak perlu bingung, bis atahan sampai
2 tahun.
2. G-SHOCK GDB-800
Harganya sih lebih murah, sekitar
1,8 juta, mungkin karena GDB-800 hanya digital tampilannya. Tapi jangan salah,
baterainya justru lebih tahan lama, 3 tahun. Dan tetap bisa diajak menyelam
sejauh 200 meter.
3. BABY-G BSA- B100
Dibandrol dengan harga 2,3 juta ada 4 pilihan warna yang bisa kita
pilih! BSA-100 menawarkan hal yang cukup keren. Bisa jadi, salah satu
bagian dari support system yang saya cari, sehingga saya enggak akan lose dari
fokus saya untuk sehat. Jadi, BSA-100 punya fitur pengingat langkah, akan
memberikan ‘code’ kepada penggunanya jika target langkah yang kita buat belum
tercapat. Tak hanya pengingat waktu, tapi juga pengingta langkah! Keren! Dengan
tampilan analog-digital, BSA-100 di lengkapi dengan baterai yang tahan hingga 2
tahun, tapi, kekuatan menyelamnya hanya 100 meter.
So, udah punya pilihan mau MOVE atau LOSE? Paham support system yang saya maksud?
No comments