Seperti clue yang secara jelas saya berikan di tulisan
sebelumnya. Oktober akhirnya datang, dan membuat pertanyaan, "Sudah
punya apa di umur segini?", hadir kembali. Seketika membuat saya
pusing. Namun tetap bersyukur, diiringi dengan begitu banyak pertanyaan dari diri sendiri yang harus
dijawab. Perang antara batin dan pikiran akhirnya
dimulai.
Dulu, bulan oktober adalah bulan yang selalu saya tunggu. Saya nantikan
karena akan banyak ucapan dan hadiah yang sudah menanti di kamar. 20 tahun
silam, yang kemudian berangsur luntur dengan tradisi diceplokin, dikerjain, dan
neraktir teman. Apalagi teman yang datang
silih berganti, hiks. Tapi sejatinya, ulang tahun adalah berkah dari Allah
SWT untuk saya memperbaiki diri. "Sudah sejauh mana, Ris?" Okay, mari kita lupakan sejanak.
Oktober menjadi bulan yang
semakin spesial jika kalian tahu ada program
pemerintah yang hanya hadir di bulan ini. Bulan Eliminasi Kaki Gajah, atau bisa kita ingat BELKAGA, yang
hanya terjadi lima tahun sekali. Bulan yang ditetapkan sebagai upaya agar
masyarakat peduli kesehatannya dengan ikut terlibat dalam Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Penyakit Kaki gajah yang
diadakan serentak di seluruh daerah endemis di Indonesia. BELKAGA merupakan salah satu program pemerintah dalam memerangi
filariasis, atau penyakit kaki gajah yang faktanya TIDAK BISA DISEMBUHKAN.
Kalian tahu penyakit kaki gajah kan? Itu loh yang bagian tubuh
penderitanya membesar seperti gajah. Jadi,
penyakit kaki gajah adalah penyakit yang menular, menahun, yang
disebabkan oleh cacing yang dibawa oleh nyamuk. So, mulai sekarang jangan
pernah menganggap enteng gigitan nyamuk, ya. Karena bisa jadi, nyamuk tersebut
membawa 'anak' cacing penyebab penyakit filariasis atau kaki gajah.
Gelaja awalnya mungkin seperti
gejala demam biasa, namun selanjutnya penderita akan memasuki stasiun lanjutan
di mana terjadi pembengkakan pada bagian lipatan paha atau ketiak dengan
disertai panas dan nyeri akibat terjadi peradangan saluran getah bening. Di tahap
ini, filariasisi kemungkinan besar bisa disembuhkan dengan penanganan yang tepat
dan cepat di Puskesmas atau instansi kesehatan lainnya. Namun, jangan harap bisa disembuhkan ketika sudah
memasuki stadium 3 ke 7, karena filariasis seakan membuat hidup si
penderita berakhir, sakit dengan kecacatan menetap, stigma sosial, serta psikologis yang memprihatinkan.
Pemerintah jelas tidak tinggal
diam. Sesuai target di 2025 bebas
filariasis, semua upaya dilakukan yang salah satunya adalah BELKAGA. Dilakukannya Pemberian Obat Pencegahan
Massal Filariasis secara GRATIS jelas akan menurunkan kadar mikrofilaria di
dalam darah sehingga tidak terjadi lagi penularan. Karena perlu diingat, orang
yang sudah terkena penyakit filariasis justru tidak bisa menularkannya ke orang
lain, tapi orang yang belum terkena penyakit tersebutlah yang justru berbahaya
dan berpotensi menularkannya. Seperti
kita-kita yang 'terlihat' normal ini. Ouch!
So, yang masih sehat, kecuali anak di bawah usia 2 tahun, ibu hamil dan orang yang sakit berat,
wajib minum obat tersebut. Karena selain mencegah filariasis, POPM juga
mencegah cacingan. Seluruh lapisan masyarakat mulai dari usia 2 tahun hingga 70
tahun harus meminumnya. Lima tahun sekali loh, kayak nyoblos
presiden, seperti memilih masa depan yang lebih baik gitu. Oh iya, obat pencegah filariasis ini diminum sesudah
makan ya, dan harus diminum dihadapan petugas,
jadi kita sebagai masyarakat yang
sadar kesehatan cukup datang ke tempat sesuai undangan POPM Filariasis, kemudian minum deh. Mudah banget.
Obat filariasis juga 'mungkin'
memiliki efek samping, reaksi umum yang muncul biasanya hanya berlangsung
kurang dari 3 hari dan sembuh sendiri tanpa perlu diobati, seperti mual,
muntah, sakit kepala, demam, dan
mengantuk. Namun, jika setelah tiga hari tak kunjung sembuh, segeralah ke
Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Segera!
No comments