Lamunan saat itu sebatas “kalau saja dulu ada cara ini!”. Tapi
bukankah masa lalu diciptakan untuk mempelajari masa depan. Jika metode ini ada beberapa tahun lalu,
mungkin saya enggak perlu menumpuk mata kuliah atau mengubur keseruan di akhir
pekan, saya mungkin bisa pusing selayaknya mahasiswa biasa. Pola yang semakin lama, semakin membosankan.
Senin hingga Jumat ‘kerja keras bagai
kuda’, sabtu minggu menguras otak dengan kemurkaan jika dosen mendadak cancel.
Dulu saya melakukan hal itu karena belum ada pilihan lain! Namun sekarang, ada
yang namanya Blended Learning, yang membuat karyawan bisa kuliah
‘selayaknya’ mahasiswa!
Kerja sambil kuliah faktanya adalah cita-cita
bagi sebagian orang. Atau setidaknya, survei yang dilakukan HarukaEDU, sebuah perusahaan teknologi edukasi yang
berfokus pada online learning, membuktikan bahwa 79 % masyarakat berminat
untuk melalukan hal tersebut, namun waktu dan biaya berkata lain. Waktu kerja
yang kurang fleksibel karena kondisi jalan yang sulit diprediksi sehingga tak
mungkin untuk mengambil resiko kuliah reguler. Kemudian biaya yang cukup mahal
untuk mengambil kelas karyawan, ditambah kualitas yang kadang hanya ‘bayar,
bayar, dan bayar. Selesai’ yang bikin gelar jadi enggak berfungsi.
Saya jadi ingat vlog terbaru dari
Agung Hapsah tentang pendidkan di Indonesia yang ketinggalan 128 tahun. Pada endingnya, ‘How’ adalah kalimat yang
membuat saya ingin mengupgrade diri. Dan
saya melihat ada ruang untuk HarukaEDU berpartisipasi dengan menawarkan sebuah
inovasi. Karena tentunya survei yang
mereka lakulan bukan sekedar iseng. Bisa
dibilang memastikan solusi yang ditawarkan adalah tepat.
Apa Itu Blended Learning?
“Kami ingin memberikan akses pendidikan online yang berkualitas namun
terjangkau untuk masyarakat Indonesia di manapun berada”, tegas Pak Novistiar Rustandi selaku CEO sekaligus
Co-founder PT HarukaEDU. Mendengar ia berbicara seperti mengajak menyesali
masa lalu. Pekerjaan sia-sia yang masih sering
dilakukan. Darinya, pertama kali saya mendengar ‘Blended Learning’, sebuah
perpaduan metode pembelajaran anatara online dan tatap muka, di mana
perkembangan teknologi kembali dipergunakan untuk misi yang spesifik.
Blended learning
mengingatkan saya pada Artificial
Intelligence (AI) yang cukup marak diperbincangkan. Katanya bakal menggusur
pekerja manusia dan menggantinya dengan mesin, padahal mesin enggak semampunya bisa
bekerja seperti manusia, dan bukan berarti manusia tak melakukan persiapan
apapun menghadapi hal tersebut. Pemanfaatan blended
learning dan AI nyatanya akan mirip, di mana manusia tetap ada dalam
lingkup kerja sebuah mesin, dan sebaliknya.
“Blended learning mendukung
transformasi digital” lanjut Pak Novistiar. Dalam hal ini, HarukaEDU condong
ingin mengajak para karyawan untuk terus mengupgrade kemampuannya agar bisa mendapatkan, atau setidaknya berada
di posisi yang baik dan tepat, terutama dalam persaingan global. Seperti yang
sayang bilang tadi, sepengalaman saya menjadi karyawan halangannya adalah waktu
dan biaya. HarukaEDU dengan metode Blended learning menawarkan PINTARIA, yang
dianggap cocok untuk belajar sambil bekerja.
Apa Itu Pintaria?
PINTARIA adalah online platform yang diciptakan HaraukaEDU
untuk pendukung pendidikan dan pelatihan blended learning, di mana penggunanya
dapat memperlajari berbagai profesi yang sedang dibutuhkan oleh industri, bukan
hanya belajar tapi memahami apa yang dibutuhkan zaman sekarang. Fokus Pintaria
saat ini dalam hal perkuliahan saja, karena gelar sarjana saat ini menjadi
syarat utama mencari kerja. Jika kalian
nonton vlognya Agung Hapsah, nah di sana ada tuh solusi buat SD, SMP, SMA.
Yang saya sukai adalah bagaimana Pintaria tidak ikut campur dalam hal
edukasi, jadi Pintaria hanya sebatas teknologi pendukungnya saja, urusan
edukasi semua ada di tangan universitasnya. Saat ini, Pintaria baru hadir di perguruan tinggi Jakarta dan Bandung
saja, namun tak menutup kemungkinan bakal hadir di seluruh Indonesia, amin.
Ada 10 universitas yang sudah
memanfaatkan Pintaria sebagai portal web penghubung antara mahasiswa dan dosen
di manapun mereka berada, dinataranya Institute Teknologi Harapan Bangsa
(ITHB), PPM Managemen, Sekolah Tinggi Managemen (STM) Labora, Universitas Al-Azhar
Indonesia (UAI), Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), Universitas
Krisnadwipayana (UKRIS), Universitas MH Thamrin (UMHT), Universitas Muhamadiyah
Jakarya (UMJ), Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), dan Universitas Sahid
(USAHID).
Program kukiah S1 yang ditawarkan
adalah program yang banyak diminati dan dibutuhkan oleh berbagai industri saat
ini. Pintaria jelas ‘pintar’ mengambil
langkah ini, agar karyawan atau yang baru lulus SMA langsung melek keadaan
dunia saat ini, dan enggak salah menginvestasikan uangnya untuk
pendidiklan. Seperti Accounting,
Communication, Computer Scince, Information System, Law, and Management.
Sedangkan untuk kelas S2, Pintaria baru membuka untuk Communication dan Management saja.
Kenapa Harus Kuliah Blended Learning Pintaria?
Kini saatnya kita melek
teknologi. Dalam hal pendidikan, pemerintah juga sudah menyarankan untuk melakukan
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) demi meningkatkan kualitas. Kuliah online bahasa kerennya. Tapi, kuliah yang 100% online
tentunya akan menghilangkan ‘rasa’ kuliah yang seharusnya, dan menimbulkan
kekhawatiran tersendiri, misalnya dalam hal Ijazah? Kualitas yang didapatkan?
Hingga lingkungan sosial perkuliahan yang tak berkembang. Karena sejatinya
kuliah bukan hanya menambah wawasan, namun pertemanan dan mengenal banyak hal
baru serta opportunity baru.
MURAH! Adalah hal yang saya tahu, dan fokuskan ketika mengetahui
Pintaria hadir di Indonesia. Soal biaya tentunya karyawan sangat memperhatikan
sekali, pendapatan dan penggunaanya harus jelas dan bermanfaat, makanya harus
pilih yang benar-benar murah namun berkualitas. Pintaria menawarkan biaya kuliah mulai dari 750K perbulan, dan bisa
dicicil dengan kualitas yang dipegang langsung oleh universitas yang
terintegrasi.
FLEKSIBEL! Ketika harga sudah cocok, selanjutnya kita akan berfikir
bagaimana waktu yang akan kita gunakan dengan maksimal untuk kuliah, dan
Pintaria memberikan skema waktu yang mirip dan dipakai kuliah reguler, dengan
sedikit perbedaan tentunya. Hal mendasar adalah dipindahkannya sesi
kelas tatap muka (datang ke kampus) pada hari kerja menjadi online, atau
berbasisi digital melalui Pintaria.com. Tinggal buka melalui PC/Tablet,
kemudian log in, dan semua kemudahan dunia perkuliahan untuk karyawan hadir di
hadapan kita. Selanjutnya tatap muka atau ketemu dosen, bisa disesuaikan
jadwalnya.
INTERAKTIF & MENYENANGKAN! Faktanya banyak yang gak tahu apa
itu Blended learning, bahkan gak terlalu percaya untuk melakukannya. HarukaEDU
sadar akan hal itu, sehingga tak hanya membuat sebuah inovasi tapi juga
mengkreasikan Pintaria menjadi lebih interaktif dan menyenangkan untuk
dipergunakan. Melalui LEARNING
MANAGEMENT SYSTEM (LMS) yang ada di Pintaria kita bisa mengakses materi
presentasi, video, mengerjakan kuis, hingga berinteraksi dengan dosen melalui
live streaming yang juga bisa direkam. Bahkan kita juga bisa mendownload
rekaman suara yang bisa didengarkan pada saat offline, tidak terhubung jaringan
internet, dan saya rasa ini sangat berfungsi di saat sedang macet atau waktu
luang, sehingga tak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Pintaria juga mengerti bagaimana
visual amat berpengaruh saat ini, sehingga materi yang disediakan juga dibuat
semenarik mungkin dengan animasi dan desain grafis. Ada list aktivitas belajar
yang harus diselesaikan, sehingga kita seakan punya manager yang membuat waktu
belajar lebih rapih. Oh iya, jadi di live
streaming kan ramai-ramai tuh, nah kalau kita malu bertanya bisa langusng chat pribadi
orang yang dituju misalnya dosen... Dan, penggunaan Pintaria ini selalu
dipantau ternyata, jadi gak ada tuh yang namanya ngobrol di luar materi. Kualitasnya
terjaga banget.
No comments