“Cantik, murah lagi, kayaknya pas nih buat calon mertua”, hati saya
berkata demikian seakan menolak fakta menyakitkan kalau ‘THR’ saja
belum ada. Ya, Teman Hari raya, haha.
Entah kenapa, belakangan ini saya senang sekali nganterin nyokap belanja, dan lamaaaa banget, detail, anak zaman
now mana mau melakukan hal itu. Apalagi cowok, No ribet pokoknya! Tapi
ternyata, belanja sebuah produk gak seribet yang saya bayangkan, cukup empat langkah wajib ajah yang harus
diperhatikan, yaitu K-L-I-K, kita sudah bisa dapat barang yang aman dan
berkualitas. Apa itu KLIK? Mau tahu?
KLIK, pertama kali saya dengar di Pejaten
Village, tepatnya di acara Talkshow bersama Kepala BPOM pada 5 Juni 2018. Pikir saya, jarang-jarang loh Badan Pengawas
Obat dan Makanan turun ke mal, pasar mungkin sih saya sering liat di TV, tapi
mal, kekinian banget deh. Persis seperti yang dibilang Ketua Umum Gabungan
Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Bapak Adhi S Lukman sore itu.
“Badan POM mulai turun ke lapangan, dan
langsung bertemu dengan masyarakat. Sehingga Badan POM lebih dekat dengan
masyarakat, dan memastikan produk yang beredar dan dikonsumsi aman”. Ini hal positif yang wajib kita apresiasi.
Memang, sudah sewajarnya Badan
POM memahami dan melihat apa yang terjadi di lapangan, tapi kebayang gak sih berapa personel yang harus diturunkan ke seluruh
Indonesia, ke gang-gang rumah kita, ke pelosok? Makanya dalam hal ini, kita
sebagai konsumen juga wajib berperan aktif. Bagaimana cara kita sebagai
konsumen memilih produk, memahami pangan yang beredar itu baik, serta komplain
dengan baik dan benar. Itu concern
untuk kita sebagai konsumen.
Bapak Suratmono - Bapak Adhi S Lukman |
“Caranya sangat mudah, hanya dengan program KLIK, yang perlu
disosialisasikan lebih jauh lagi, agar konsumen semakin tahu dan paham kategori
aman konsumsi itu seperti apa”, kata Pak Adhi. Sejak kalimat itu berakhir, telinga ini berdengung KLIK-KLIK-KLIK dan
KLIK. Program tersebut bukan hanya bertujuan menjadikan kita konsumen cerdas, tapi secara tidak
langsung konsumen harus memahami, dan membantu para produsen untuk meningkatkan
kepeduliannya terhadap peningkatan ketentuan pangan yang beredar, mematuhi aturan yang ada, dan menjadi lebih
baik.
Apa Itu KLIK dari BPOM?
Pertama, kalian tahu apa itu BPOM? Okay, jika belum tahu, kalian bisa
cek dulu di google, namun secara garis besar BPOM adalah lembaga negara yang
mengawasi produk-produk obat, suplemen kesehatan, kosmetika, dan tentunya bahan
pangan. Selengkapnya bisa kalian cek di www.pom.go.id sekarang juga.
Seperti vlog saya beberapa waktu
lalu tentang ketersediaan pangan menyambut puasa, yang tentunya nyambung ke
situasi lebaran saat ini. Setiap hari besar, BPOM pasti punya spotlightnya sendiri, terlebih ketika
kita membicarakan aspek keamanan mutu dan produk yang teruji, seperti kata Ibu Penny
K. Lukito selaku Kepala BPOM RI, “Pasti ada resiko yg dikaitkan dengan
keamanan pangan, mutu dan nutrisi”.
KLIK menjadi solusi yang menjanjikan, apalagi jika kita melihat pusat perbelanjaan yang
setiap hari sudah ramai, antrian kasir mengular, dan diskon di mana-mana. Tanggung jawab kualitas produk sebenarnya berada
di tangan produsen, BPOM hanya
memfasilitasi menjamin mutunya. Dan karena inilah konsumen harus mulai jeli
dan tak tergiur dengan produk ‘cantik’ harga murah tapi kualitasnya jelek,
bahkan melanggar peraturan. Kini saatnya
menjadi konsumen cerdas dengan ingat Cek KLIK.
Pasti yang kita lihat pertama
kali adalah kemasannya. Dan sebagai
konsumen cerdas kita wajib banget untuk memeriksa dan memastikan bahwa kemasan
produk yang ingin kita beli dalam kondisi baik, tidak berlubang dan sobek untuk
pembungkus plastik, tidak karatan dan penyok untuk produk kalengan, dan segel tidak
rusak atau sudah terbuka untuk barang yang disegel.
Ini penting banget sih, dan sebenarnya sudah banyak orang yang
melakukannya, misalnya seperti yang say lakukan beberapa waktu lalu saat beli
biskuit, saya putar-putar dan perhatikan dengan detail untuk memastikan kondisi
kemasan baik. Karena jika kemasan rusak, otomatis dalamnya itu berpotensi
terkontaminasi dong, gak sehat dan mengurangi kualitas deh, hiks. Tapi ya, kita juga harus aktif bertanya sama
penjual di warung / penjaga supermarket juga, apakah kemasan tersebut rusak
dari awalnya (dari barang datang) atau baru, misalnya kalau di supermarket
kesenggol orang terus jatuh, gitu.
2. LABEL
Kalau bingung mana yang dimaksud
dengan label, lihat aja yang banyak ngasih kalian informasi. Yang ada kolom
komposisi, dengan perpaduan kata dan angka yang cukup rumit. Label berfungsi
untuk menunjukan intensnya produk yang dijual, komposisi yang terkandung
sebagai bahan pertimbangan konsumen memastikan cocok atau tidak produk tersebut
dikonsumsi sesuai aturan dan anjuran. Terutama
cara penyimpanan produk yang kadang dilupakan banyak orang, huhu.
Jangan lupa cek segelnya ya.... |
Dan jangan lupa buat baca sejenak informasi yang disediakan |
3. IZIN EDAR
Izin edar ditandai dengan nomor, yang
berfungsi sebagai penntu suatu produk aman digunakan. Nomor izin edar untuk
beberapa kategori produk itu berbeda-beda. Untuk obat, nomor izin edar diawali
dengan kode huruf tiga digit yang diikuti 12 digit angka. Berbeda dengan obat
tradisional, untuk nomor izin edarnyanya diawali dengan POM, kemudian diikuti
kode 2 huruf, dan 9 digit angka. Kemudian untuk kosmetik, diawali dengan kode
huruf 2 digit dan 11 digit angka. Serta pangan diawali dengan BPOM RI diikuti
kode 2 huruf (MD/ML).
Semua produk yang aman pasti ada izin edarnya, termasuk yang produk dari luar negeri, wajib kita cek |
4. KADALUWARSA
Tanggal kadaluarsa adalah tanggal
dimana suatu produk dijamin keamanan mutunya sepanjang mengikuti aturan
penyimpanan yang benar. Yang berhak menetukan adalah industrinya sendiri, namun
pangan yang kadaluwarsa adalah termasuk pangan yang tercemar, dan sesuai UUD
akan dikenakan pidana untuk yang sengaja mengedarkannya. Musim diskonan, ini yang harus kita perhatikan dengan jeli, pasalnya
tanggal kadaluwarsa itu kadang nyempil dan sulit dimengerti, iyakan, kita
jangan mau terhipnotis dengan promo yang menggiurkan.
Tanggal kadaluwarsa biasanya bisa kita lihat di bagian bawah atau atas produk |
Saat belanja beberapa waktu lalu, saya menemukan banyak produk baru,
produk yang jarang saya gunakan namun cukup menarik perhatian dari segi harga
dan kemasan. Dan dengan Cek KLIK, saya gak ragu lagi, karena menjadi konsumen
cerdas adalah sebuah pilihan.
Aman Belanja Pangan Lebaran Dengan Cek KLIK!
Sudah menjadi rahasi umum kalau
permintaan pangan pasti meningkat menjelang lebaran! Dan BPOM harus bekerja
ekstra melakukan sidak berkala setiap harinya, termasuk takjil dan parcel yang bisa
dibilang jadi pilihan di bulan Ramadhan ini. Menurut Deputi 3 Bidang Pengawasan
Pangan Olahan, Bapak Drs Suratmono MP, Badan POM punya target sidak tersendiri,
targetnya tidak hanya pada retail, tapi gudang, importir dan distributor. Ada 3
temuan utama, pertama terkait predaran produk tanpa nomor izin edar, produk
yang lewat kadaluwarsa, dan juga produk yang rusak. Tapi kalau kita selalu Cek KLIK, pasti gak akan sampai di kita dapur
kita deh, hehe.
Ngobrolin soal pangan, ada info
wajib nih yang harus kita tahu, jadi sesuai UU No 18 Tahun 2012, ada pembagian
jenis pangan, yaitu pangan segar dan pangan olahahan. Namun sesuai sesuai Pasal
103 UUD No 18 Tahun 2012 BPOM hanya berwenang terhadap pengawasan pangan olahan.
Industri, Rumah tangga, dan olahan siap saji seperti takjil dan jajanan sekolah.
Sedangkan pangan segar itu
kekuasannya kembali ke kementrian masing-masing, buah dan sayur di kementrian
pertanian, ikan segar ke kementrian kelautan perikanan, dan daging serta ayam,
kembali ke kementrian pertanian, sudah diatur sesuai UUD dengan peraturan
pelasanaan pemerintah No. 28 Tahun 2004 tentang mutu dan gizi. Jadi, jangan salah lapor ya, harus paham
dulu nih, hehe
Ibu Penny - Bapak Roy - Bapak Adhi saat melakukan pengecekan |
Lalu, bagaimana Jika kita menemukan produk yang tidak bisa dikonsumsi?
“Ini yang dinamakan pengawasan semesta,
pengawasan yang tidak hanya dilakukan Badan POM tapi juga melibatkan masyarakat”
tegas Pak Suratmono. Sebagai
konsumen, kita harus juga aktif, bukan hanya kritis. Jika menemukan kita
bisa langsung menghubungi HALO BPOM 1500-533.
Mewakili Produsen, Pak Adhi juga menyarankan
agar konsumen juga mempergunakan hotline yang tertera pada kemasan produk
dengan baik. “Produsen juga melakukan pengawasa, namun tidak 100%, makanya ada
hotline konsumen, yang bisa langsung dihubungi, sehingga produk rusak bisa
diatasi” ujarnya. Bisa dibilang, ini merupakan bagian edukasi, konsumen juga
harus berpartisi aktif di mana pengawasan bukan hanya dari badan POM, industri,
peritail saja. Pengawasan 360 kalau
bahasa kerennya.
Yang saya pikirkan, kan mau lebaran nih, pasti ada niatan belanja parcel
dong, ya buat calon mertua kan boleh-boleh aja ya, meskipun THR aja belum ada,
hehe, Teman Hari Raya masih belum terlihat. Nah dalam hal ini kita harus
banget paham kondisi, beli di tempat yang terpercaya adalah tipsnya, jadi
jangan hanya harganya yang murah saja, tapi juga yang berkualitas. Jangan sampe harga berobatnya lebih mahal
ya, haha.
Nih, kalau mau nanya apa-apa, produk yang baik pasti ada hotlinenya, jadi kita tinggal telpon ajah |
BPOM Semakin Kekinian!
Tak hanya hadir di mal, langkah
BPOM untuk semakin dekat dengan masyarakat juga ada di genggaman kita. Aplikasi Cek BPOM yang gratis, bisa langsung
kita instal sekarang juga. Fungsinya?
Dengan aplikasi ini kita bisa langsung ngecek sebuah produk terdaftar
atau tidak di BPOM, atau sudah melewati tahap pemeriksaan atau belum. Cukup memasukan nomor registrasi, nama
porduk, dan nama produsen saja, simple banget!
Eh, tapi aplikasi Cek BPOM yang
tadi saya sebutkan hanya melakukan pengecekan dan pemberian informasi saja ya. Untuk pengaduan ada lagi, namanya 'Pramuka
Sapa'. Dan sudah saya sebutkan juga tadi, kalau BPOM saat ini punya call
center yang bernama HALO BPOM 1500533, yang merupakan langkah BPOM untuk
semakin dekat dengan masyarakat di manapun berada, tinggal tepon, dan langsung
dijawab perihal obat, makana, kosmetik, suplemen kesehatan, napza, hingga
informasi bahan berbahaya.
Kapan saja, dan di mana saja, kita bisa cek produk yang sering kita konsumsi via online loh... |
Dan ini yang lebih seru lagi,
BPOM bakal bikin lomba blog dengan hadiah yang menarik banget! makanya, jangan
lupa update dan deket terus deh sama Badan POM, bisa kalian kepoin langsung di
Twitternya @bpom_ri, Facebook BPOM Official, dan Instagram @bpom_ri. Duhhh, udah akh, saya mau belanja dulu,
nanti keabisan lagi, haha....
Pertanyaan pertanyaan jelang lebaran nya penting banget, evaluasi apa udah keramas belom, apa udah bayar utang puasa belom dll (bahas vlog)
ReplyDeleteMak Tanti ada gak nih pertanyaan wajib sebelum lebaran? hayoooo
Deletesebenarnya tidak hanya balai pom saja.. tetapi ada peran serta dinas perdagangan sebagai instansi yang menangani perlindungan konsumen.. salah satu tugas pokoknya adalah dalam pengawasan barang beredar ini..
ReplyDeleteIyap, bener banget, tapi aku lagi dapetnya info dari Badan POM nih, hehehe, dari instansi lain belum ada info langsung buat saya
DeleteNah ini saya setuju mas brog, konsumen cerdas itu tidak malas. Tidak malas untuk melakukan pengecekan kelayakan makanan dalam kemasan, minimal tanggal kedaluarsanya. Toh kalau dengan cara sederhana seperti itu bisa terhindar dari bahaya, kenapa tidak :)
ReplyDeleteSalam Inspirasi,
Sesuapnasi
Iya, intinya semua memang harus dari diir sendiri ya, untuk diri sendiri juga soalnya.
DeleteJangan biarkan kita memakan makanan yang tidak baik. sebagai konsumen kita juga harus wajib melapor jika ada sesuatu atau mengetahui sesuatu. Demi kesehatan kita lakukan itu semua
ReplyDeleteDuh kasian banget sih belum punya THR (Temen Hari Raya) hehe tapi setuju loh walaupun belum punya THR versi sendiri tapi dan rajin belanja dan cek KLIK juga. wah yakin deh nanti disayang calon mertua
ReplyDeleteWah thank you, jadi lebih ektra perhatian nih sama makanan kemasan yang dibeli! :)
ReplyDeleteCheers,
Dee - heydeerahma.com