Seketika waktu terasa lambat,
lambat sekali! Pernah gak sih kalian
merasa jam 4 ke 5 sore itu ngeselin, lamaaa banget. Pas puasa, hal itu
pasti pernah kita rasakan. Apalagi semakin dewasa, rasa ‘kaku’ menghadapi puasa
justru semakin saya rasakan. Saya mulai
sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan di bulan penuh berkah ini, tentunya
hal tersebut di luar dari kesehatan hati dan pikiran, hehe. Semakin sadar
bahwa puasa adalah keadaan yang tak biasa, yang harus disesuaikan mulai dari
pola makan, pola tidur, gerak, dan kesehatan. Termasuk kesehatan mulut yang
ternyata cukup rentan saat puasa, alasannya?
Buka puasa bersama atau yang bisa kita sebut bukber bisa dibilang salah
satu hal wajib saat puasa. Hayo ngaku
siapa yang beranggapan bukber sebagai ajang silaturahmi? Reuni? Atau mencari
jodoh? Haha. Apapun alasannya kita hadir saat bukber, saya bisa pastikan
persiapannya cukup bikin pusing, di luar dari pemilihan tanggal dan tempat yang
kadang hanya menjadi wacana forever,
bukber juga punya efek personal. Pernah
gak sih kalian mencoba menjadi ‘orang lain’ ketika mau bukber? Kurang percaya
diri gitu? Rasanya di pikiran banyak banget hal menakutkan saat nanti
bertemu teman-teman lama.
Jujur, yang paling sering saya takuti sih pas kumpul terus mulut saya
bau! Sebenarnya hal ini berlaku juga untuk kehidupan sehari-hari, tapi kadang
kan kalau orang yang sudah biasa dekat dengan kita mah biasa-biasa aja ya, nah
ini kalau pas bukber temen-temen SMP? SMA? Kuliah? Yang udah lama gak ketemu?
Pasti ragu-ragu deh buat deket-deket, kurang pede gituh! Mungkin sebagian
dari kalian pikir masalah bau mulut ini gak penting, tapi sadar gak sih kalau
eksekusi kita ketika bukber sukses, biasanya ada networking yang bisa kita jalin, bisa pekerjaan baru atau pasangan
hidup (dibahas lagi, haha). Bisa aja
kan!
Sebenarnya, bau mulut sendiri
bisa kita cegah dengan banyak cara ‘instan’, tapi hal itu berlaku saat tak
berpuasa atau hari-hari biasa. Seperti
yang saya bilang tadi, kalau puasa adalah hari yang tak biasa. Apalagi, bau
mulut adalah salah satu gangguan mulut yang ternyata juga ‘ngangkut’ pada
pembahasan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jadi, bau mulut kemungkinan besar diakibatkan oleh pertumbuhan bakteri yang tak
terkontrol, sehingga menumpuk dan berpotensi juga menyebabkan gangguan di
tenggorokan yang nantinya akan menyebabkan flu dan kesehatan lainnya terganggu.
Kalian pasti sadar deh saat puasa, kalau
mulut, tenggorokan, badan, dan kepala sakit itu rasanya gak enak banget!
Tips Menjaga Kesehatan Saat Puasa!
Menjaga kesehatan mulut
sebenarnya sama dengan menjaga kesehatan tubuh, kenapa? kan semua makanan masuknya dari mulut, hehe. Apalagi kesehatan
saat berpuasa itu penting banget buat dijaga karena asupan nutrisinya tentu
berbeda. “Puasa itu berbeda dengan hari
biasanya, kalau keadaan puasa kita bisa lihat bahwa terakhir kita makan itu
saat sahur, dan makan kembali saat berbuka, jaraknya cukup lama, 14 jam,
kondisi inilah yang membuat cadangan energi kita menurun, kadar glukasa darah
menurun, protein dan lemak juga demikian” kata Ketua Departemen Ilmu Gizi
RSCM FKUI, dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK yang saya temu beberapa waktu lalu.
dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK |
Pada konsidi puasa, tubuh kita memang
memberikan kesempatan untuk sistem pencernaan ‘istirahat’ sebentar, itu bagus
banget karena dapat memperbaiki proses regenerasi saluran cerna yang biasanya
terbebani kerja oleh masuknya makanan terus-menerus. Tetapi jangan lupakan juga,
asupan nutrisi dan cairan yang masuk ke tubuh faktanya berkurang, itu yang harus
disiasati jika ingin tetap sehat meskipun sedang berpuasa. Caranya? Cukup Perhatikan Komposisi Makan Saat Sahur, Berbuka,
dan Setelahnya. Itu saja! Simple.
“Saat puasa, sebenarnya keuntungan
puasa bisa kita ambil dan menekan kerugiannya agar puasa tetap aman dan sehat”,
ucap dr. Fiastuti. Laper, haus, lesu, kurang bertenaga, dan daya tahan tubuh
menurun adalah efek negatif yang kita temui saat puasa, tapi jangan lupakan
juga kalau berpuasa dapat menurunkan berat badan, tekanan darah, kadar liquid,
kadar gula turun yang berdampak bagus untuk orang yang punya penyakit tekanan
darah, kolestron tinggi, dan kadar gula, karena makan menjadi teratur, hanya
sahur dan berbuka saja.
Keuntungan berpuasa sudah bisa
kita lihat bagi sistem perncernaan dan penurun yang sudah saya sebutkan di
atas. Dan kali ini, yang ingin saya bahas lebih lanjut adalah cara menekan kerugian (lapar, haus, lesu, dkk) yang mungkin
terjadi saat berpuasa. Pertama, saat
sahur pastikan kita mengkonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat (nasi,
roti, kentang, bihung, dll), Protein (ikan, ayam, telur, tahu, tempe), Lemak,
Sayur & Buah, serta minum 3-4 gelas air putih, dan jauhkan dari berlebih mengkonsumsi makan manis karena akan
menyebabkan kadar gula naik (menjadi cepat kenyang) namun mudah turun, sehingga
cepat lapar lagi.
Selanjutnya, saat berbuka puasa justru sangat disarankan untuk berbuka dengan yang
manis. Seperti tagline iklan ‘berbukalah
dengan yang manis’ gitu. Mengapa demikian? Karena tubuh sangat memerlukan
pengganti kadar gula yang sudah menurun akibat puasa. Kemudian lengkapi dengan makanan lengkap (seperti saat sahur) dan hindari mengkonsumsi minuman yang
terlalu dingin karena bisa meningkatkan resiko infeksi pada tenggorokan
yang masih rentan akibat berpuasa seharian. Minum air putih lagi juga jangan
lupa, karena puasa pasti dehidrasi sehingga minum banyak air putih itu wajib.
Dan ini yang salah. Banyak orang yang makan nasi justru setelah
tarawih padahal hal itu dapat membuat kita kenyang dan malas makan saat sahur. Baiknya selesai tarawih justru makan kecil
saja, atau ngemil disertai minum air putih 1-2 gelas sebelum tidur. Kemudian,
kalian sering lihat gak orang yang habis
sahur itu olahraga? Stop! Jangan ditiru ya, karena itu sangat tidak
dianjurkan, nantinya akan berkeringat cairan tubuh banyak keluar terus
dehidrasi. Olahraga yang diajurkan saat
puasa justru sebelum waktu berbuka.
Terus, Menjaga Puasa Agar Gak Bau Mulut, Gimana?
Okay, kembali ke pembahasan awal soal bau mulut yang sangat dihindari
saat berpuasa. Setelah sadar akan kesehatan tubuh dan asupan nutrisi secara
keseluruhan, tentu kita akan memperhatikan apa saja yang akan masuk melalui
mulut kita. Jadi gini, ketika puasa mulut
juga kerjanya berkurang, terlepas dari gibah yang sering membuat amalan puasa
berkurang, haha, maksud saya kerja
mulut antara lain mengunyah dan menghasilkan air liur ya. Padahal keduanya adalah mekanisme tubuh
untuk membuang banteri, membilas bakteri, dan jika tak dilakukan tentunya
membuat asam di mulut meningkat dan bakteri tumbuh subur, resiko infeksi rongga
mulut pun lebih besar.
dr. Mery Sulastri |
Selain dr Fiastuti yang
mencerahkan saya akan komposisi makanan saat berpuasa, saya juga berbincang
dengan dr. Mery Sulastri, seorang Educator & Trainee dari Mundipharma
Indonesia, sebuah jaringan global yang berfokus pada farmasi, Mudhipharma
sendiri sudah memiliki lebih dari 60 tahun pengalaman dalam manajemen rasa
nyeri dan antiseptis melalui produk berkualitas tinggi, terpercaya banget
tentunya. Menurut beliau, tips menjaga
kesehatan rongga mulut yang tentunya menjauhkan kita dari bau mulut, sariawan,
atau gangguan lainnya itu sangatlah mudah, diantaranya..
- Hindari makanan yang meningkatkan bau mulut, seperti bawang putih dan durian. Namun fokuskan pada komposisi sehat penggantinya.
- Hidari rokok, sebenarnya itu gak berlaku saat puasa saja sih tapi keseharian juga wajib ditinggalkan.
- Kurangi kafein, jangan kebanyakan ngopi apalagi sebelum tidur.
- Perbanyak minum air putih karena standarnya kita minum 8 gelas perhari. Saat puasa terbagi menjadi sahur (2-3 gelas), berbuka (3-4 gelas), dan setelah tarawih (1-2 gelas).
- Hindari makan yang keras saat berbuka, mengapa demikian? Karena setelah berpuasa, tenggorokan masih kering dan rentan infeksi jika terkena makanan yang keras, untuk itu sebenarnya gorengan kurang disarankan untuk berbuka, cukup makan yang lunak saja. Tenggorkan yang terinfeksi pastinya luka, dan itu menyebabkan bau.
- Harus menjaga kesehatan gusi dan gigi dengan gosok gigi secara teratur setelah makan. Dan jangan lupa bersihkan lidah juga.
- Gunakan obat kumur yang mengandung antiseptik. Kenapa? karena rongga mulut saat puasa banyak kuman/bakteri, sehingga kita perlu obat yang bisa mengontrol pertumbuhan bakteri. Dan yang paling dianjurkan adalah BETADINE Obat Kumur.
Kenapa Harus Gargling/Berkumur Dengan BETADINE?
Gargle merupakan cara berkumur yang benar, yakni berkumur dari rongga
mulut hingga pangkal tenggorokan. Kenapa harus berkumur dengan BETADINE? Ya
karena jika hanya berkumur dengan air biasa saja tak ada pengaruhnya, hanya
‘nampak’ membersihkan mulut saja. Gargle
dianggap sebagai sebagai bentuk pencegahan, pengontrolan, dan pengurangan
bakteri dan virus pada rongga mulut jika menggunakan cairan kumur antiseptik
yang mengandung Povidone-Iodine,
dan itu ada di BETADINE.
BETADINE Obat Kumur adalah salah satu produk yang mengandung Povidone-Iodein yang sudah
terpercaya lebih dari 50 tahun di dunia. Bahkan sebagai pencapaian terbaiknya, Povidone-Iodine yang ada pada BETADINE
dipilih oleh NASA untuk membersihkan Apolo 11 saat kembali ke bumi pada tahun
1969 karen adianggap tepat untuk membersihkan dari bakteri/kuman yang berasal
dari luar angkas. Bagi saya, itu keren
banget dan membuat produk tersebut sangat terpercaya!
Povidone-Iodine sendiri
adalah zat antimikroba yang dapat mengatasi beragam kuman pantogen secara cepat,
mengendalikan penyebaran infeksi. Pavidone-Iodine
termasuk dalam zat antiseptik dengan spektrum luas yang mampu mencegah dan
mengatasi infeksi topical. Zat ini juga sangat direkomedasika untuk gusi
bengkak, sakit tenggorok, sariawan, dan bau mulut yang tidak sedap dan tak
segar sehingga pas banget digunakan saat puasa.
Semua orang tentu tahu akan cara
bergargling, tapi apakah benar? Gargling dengan BETADINE Obat Kumur ini
tentunya harus benar agar efek dan khasiatnya terasa, simple sih, tapi mari
perhatikan langkah berikut!
- Pertama, masukan BETADINE Obat Kumur sebanyak 15 ml (langsung taruh saja di tutup botol yang sduah disediakan) kemudian berkumur seperti biasa terlebih dahulu selama 30 detik.
- Kedua, masukan kembali obat kumur antiseptik tersebut sebanyak 15 ml dan menengadah setinggi 45 derajat & tahan pada tenggorokan
- Ketiga, setelah itu buang nafas perlahan melalui mulut selama 30 detik, untuk memastikan kuman sudah teratasi. Mudah sekali bukan!
BETADINE Obat Kumur ini bisa digunakan oleh siapapun asal mereka bisa
bergargling, dan tak perlu takut
jika tidak sengaja tertelan, cara mengatasinya cukup dengan minum air putih
saja yang banyak. Karena kandungannya
yang aman sehingga santai saja kayak dipantai, haha. Terus, kalian pernah dengar gak sih katanya kumur-kumur dengan obat
kumur yang berlebihan itu tidak baik? Ternyata hal itu benar loh, namun dalam
keadaan yang biasa. Saya kasih tau
lagi nih ya, puasa bukanlah kondisi yang biasa, jadi menggunakan obat kumur itu
perlu banget. seperti kata dr.Fiastuti, “Kondisi puasa adalah kondisi
yang tak biasa, pola makan dan bangun malam yang berbeda dari hari biasa,
sehingga resiko infeksi akan meningkat”.
Jadi ingat! Bau mulut saat puasa
disebabkan karena asupan cairan dan gerakan mengunyah yang berkurang saat puasa,
sehingga bakteri tumbuh subur, mulut kita jadi bau, gak pede deh jadinya,
makanya kita butuh yang namanya antiseptik, BETADINE Obat Kumur dengan Povidine-Iodine
1% adalah pilihan yang paling tepat dengan penggunaan minimal dua kali sehari,
saat sahur dan berbuka, atau bisa juga ditambahkan sebelum tidur.
So, udah tahu dong cara sehat dan nyaman plus gak bau mulut saat puasa?
Udah dong pastinya! Tinggal hati aja nih nampaknya butuh dibersihkan, caranya?
Ya puasa yang baik dan benar dong!!! haha....
No comments