Akhirnya! Setelah
melewatkan penampilannya di Java Jazz 2018 beberapa hari lalu, kali ini saya
bisa menyaksikan Rendy Pandugo secara langsung di d’HOT Music Day 2018, meskipun saya masih gak hafal sih beberapa
lagu yang ia bawakan, hehe. Awalnya saya berpikir kalau 3 lagu yang ia
bawakan terasa kuranggg banget! tapi saya ingat, bukan hanya Rendy yang tampil
di acara itu, masih ada 24 musisi ternama tanah air lainnya yang bakal
meramaiakan acara hingga malam. Penasaran
siapa saja? Dan bagaimana keseruannya?
Hi Friday! Membuka acara siang itu. Tepat sekali, d’HOT Music Day 2018
memang berlangusng pada hari Jum’at, 9 Maret 2018, yang bisa kita ingat dan
kenal sebagai Hari Musik Nasional. Fresh
banget! jika saya diminta berkomentar untuk penampilan Band beraliran Pop
Funk ini. Sejujurnya saya kurang tahu
akan Hi Friday, tapi ini membuktikan bahwa acara seperti ini wajib ada untuk
memberikan ruang ‘bibit baru’ untuk tampil, dan membuat yang tak tahu menjadi
tahu. Bahkan d’HOT Music Day 2018 ini juga menghadirkan Angela Vero, penyanyi
berdarah Indonesia yang sukses di ajang X Factor Belanda. Dan saya baru tahu.
‘Lebaranya para musisi tanah air’ saya rasa pantas disematkan untuk
acara yang digagas oleh Detikcom ini, bagaimana tidak, meskipun tak semua
musisi Indonesia diundang (yaiyalah, mau
konser berapa hari coba) tapi 25 musisi yang meramaikan acara tersebut
cukup mewakili, dan membuat saya mengenal banyak hal, artis, serta genre musik
baru. Saya suka bagaimana Detikcom
mengemas acara ini, gratis, bukan di outdoor
karena kalau hujan bingung, dan bisa streaming. Dan jika kalian nonton
acara ini kemarin, pasti kalian akan melihat betapa ‘uniknya’ line up yang dibuat. Saya gak bisa
melupakan bagaimana perpindahan musik dari Volamax, ‘kepunyaan’ Endah dan Onci
Ungu, ke Adrian Khalif. Menyenangkan
banget! I love that.
Dan tibalah di part yang paling saya tunggu. Rendy
Pandugo. Kalau kalian belum tau siapa dia, cek aja di YouTube, dengerin dan tonton
singlenya yang berjudul I Don’t Care.
Bangke banget! kirain Sam Smith, musik
ama suaranya hampir mirip di telinga saya. Kemudian dalam video clipnya
tersebut, konsep, warna, pemilihan tempat dan eksekusinya juga saya suka
banget. Saja jadi ingat ucapan Vidi Aldiano yang juga hadir di d’HOT Music Day
2018, “Acara ini penting banget,
mengingatkan bahwa musik Indonesia itu keren-keren dan kita harus support” Setuju?
Terkeren hari itu....Rendy Pandugo |
2018 menjadi tahun kedua diselenggarakannya
lebaran untuk para musisi ini. Sayangnya gak ada ketupat, tapi salam-salam
tetap ada, bahkan foto-foto bareng juga. Dan berbagai harapan pun tak
ketinggalan diutarakan para musisi, salah satunya Fade 2 Black, yang bisa saya
komentari sukses membuat semua yang hadir di Ground Floor Kuningan City Mall
mengangkat tangan mengikuti irama. “Kalau
gak ada acara ini, mungkin kami lupa hari musik”, ujar salah satu
personelnya, saya lupa namanya siapa,
pisss. Melalui ucapan tersebut mungkin bisa disimpulkan kalau ‘yang punya
hak’ aja lupa, apakah harus menunggu award-award yang hasilnya udah ketebak,
baru musik dihargai?
Lebih ‘kena’ lagi di pikiran saya
adalah harapan dari group musik Nonaria. Sebelumnya,
izinkan saya berkomentar untuk para wanita ini! Wagelasehhhh, group musik yang satu ini aseek dan easy listening banget,
konsep menarik, materi lagu entang dan deket banget sama keseharian, serta
bukti nyata bahwa ‘wanita selalu benar’. Sayur Labu dan Maling Jemuran?
Pernah gak sih kalian berpikir joget dengan lagu berjudul demikian? Tidak? Fix,
kalian gak akan tahu caranya bersenang-senang. “Kita harus lebih mencintai musik dalam negeri, karena keren-keren.
Talenta kita gak kalah sama orang luar negeri” kata Nesia, Vokalis Nonaria.
Tergemeshhhhh, hari itu. Nonaria! |
Musik adalah bahasa universal,
meskipun d’HOT Music Day 2018 diadakan dalam rangka Hari Musik Nasional, tapi
bukan berarti harus lagu bahas Indonesia semua dong, yang harus dicamkan adalah
kata ‘musik’nya, yang kemudian memiliki benang merah dengan pelakuknya, musisi,
yang harus kita apresiasi keberadaan dan karyanya. Stop pembajakan! dan jangan
pandang musisi sebelah mata. “Di KTP aja belum ada kan pekerjaan musisi? Masih
dianggap sebelah mata” lanjut canda Nesia. Tapi bener juga sih, haha.
Semakin malam, tentu semakin
meriah. Saya ingat jam 10 pagi masih terbilang sepi, karena bisa disaksikan
secara online juga sih, tapi menjelang malam lokasi acara mulai ‘agak’ sulit
udara. Teriakan manusia mulai lebih beringas terdengar, paduan suara dadakan,
dan mulailah saya mencari celah diantara bahu, kepala dan smartphone penonton ‘pintar’
agar terus melihat pertunjukan, meskipun
gak terlalu berjuang banget sih karena semua penonton duduk lesehan, hehe. The Overtunes, dipastikan sukses
melanjutkan estafet keceriaan dari Nonaria. Meskipun saya berharap ada GAC juga, hiks. Kemudian dilanjutkan
Virza dan Mulan Jameela yang semakin membuat akhir pekan begitu enak untuk
tidur siang.
Seketika saya merasa iri dan
malu. Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks (OM PSP), yang personelnya sudah tak
muda lagi seakan menggebrak panggung, goyangan para penotnon tak terhindari,
bahkan beberapa ‘orang penting’ juga ikut bernyanyi dan berjoget. Perasaan itu
hadir lagi, rasa yang sama saat tadi nonton Rendy Pandugo. Kali ini Eka
Gustiwana, yang saya kenal di Vlognya Chandra Liaw atau Agung Hapsah gitu, saya
lupa. Ia membawa Geng Ojolnya. Seru dan selalu kreatif, saya suka!
Terbikin joget hari itu... OM PSP |
d’HOT
Music Day 2018 pun ditutup oleh sederet musisi yang seperti sudah lama saya
tahu, tapi berganti nama sehingga membuat saya jadi tak tahu (Salah saya? Salah
teman-teman saya?), seperti Tanayu yang dulu namanya Intan Ayu, Bams yang
dulu nyanyi Kenangan Terindah bareng Samsons, lagu yang betah banget berada di
puncak tangga lagu MTV (ampe bosen saya dengernya, tapi ngena banget di hati), serta
Nev + Dea yang ternyata Nev adalah Nidji tanpa Giring, serta Dea mantan
personel HiVi. Unchhh, banyak banget info musik terbaru deh di acara ini....
Dan tentunya, saya gak sabar buat seru-seruan lagi di d’HOT Music Day 2019,
sampai jumpaaaa.....
Dannnn, Terpengingat pulang hari itu.... Geng Ojol! |
suka sama Jangan di Cancel dari geng ojol, liriknya sederhana lagunya enak didengar :D
ReplyDeleteGeng Ojol dan Nonaria lagunya dekat dengan keresahan pribadi. Nggak melulu soal cinta dan luka. Tema-tema musik yang seperti ini moga makin banyak berkembang, ya. Seru acaranya.
ReplyDeleteAcaranya asyik banget, biar pun sampai malam gak kerasa yaa Kak Aris :D
ReplyDeleteAris berhasil menuangkan cerita dhotmusidday2018 dengan ekspresi ekspresooo oyeaaahhh... Selamat hari musik nasional !!
ReplyDeleteJangan Dicancel yak, Kak, jangaaan. Hahaha. Mereka jadi penyampai aspirasi para driver ojol ini kayaknya si Geng Ojol. Tapi kreatif banget ya, kak. Selamat Hari Musik Nasional.
ReplyDeleteIya iri dan malu rasanya pas OM PSP tampil. Masih muda udah suka pada ngeluh, yang tua-tua gitu malah sibuk menghibur. Tapi dari situ gue tau musik bisa jadi jawaban kalo mau awet muda, enerjik, dan ceria wkwkwk
ReplyDelete