Wildest Dreams by Taylor Swift menemani langkah pertama saya
memasuki Ashley Hotel Jakarta. Lengkap sudah, aroma khasnya semakin membuat
pikiran saya ‘liar’, tapi saya suka. Saya suka bagaimana hotel ini tak berlebihan
untuk mencari perhatian di mata saya, tapi memikirkan detail dari kenyamanan
sebuah ruangan. Pemilihan warnanya sangat pintar, unik, bisa dibilang
kesan pertama saya memasuki hotel ini. Banyak
yang menyebut Ashley Hotel sebagai Hotel Bisnis, letaknya yang berada di
wilayah perkantoran Ibu Kota mungkin salah satu alasannya, tapi nyatanya hal
itu lebih dari sekedar arti ‘bisnis’ biasanya.
A Service with Smile, tak
salah jika kalimat itu mengekor pada tulisan ‘Welcome to Ashley Hotel’
yang saya lihat. Beralamat di Jalan K.H.
Wahid Hasyim No. 73-75, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, tentunya
menjadikan orang kota yang mendengar alamat ini pasti tersenyum, bagaimana tidak, jika kalian lihat di peta
betapa strategisnya alamat tersebut kalian pasti tersenyum sambil membayangkan
makan enak di Jalan Sabang dan belanja di Sarinah. Tak hanya itu saja, senyuman kita ‘mungkin’
terbentuk ketika melihat betapa uniknya bagunan hotel ini, seperti yang saya
lakukan, hehe.
Sejujurnya, Ashley Hotel mengingatkan
saya dengan Yellow
Bee Hotel yang sempat saya singgahi saat explore
Tangerang beberapa waktu lalu. Bentuk bangunan yang saya bilang unik tadi,
itu seperti sarang lebah (sudut-sudutnya
kalau saya lihat), mungkin kalau dilihat
dari atas heksagonal gitu kali ya... Dan ternyata, Ashley Hotel, Yelloe Bee
Hotel, dan Juno Hotel adalah satu tim, dan masing-masing memiliki keunikan dan
keunggulan tersendiri. Untuk Yellow Bee Hotel bisa kalian tonton pada vlog di sini. Tapi kalau Juno
Hotel, saya belum pernah, namun lokasinya yang berada di wilayah Tanah Abang
berhasil membuat hotel ini dijuluki little
dust of New York, kenapa? cobain bareng yuk!
Lobby hotel, tentunya ruang yang pertama kali kita masuki jika
berkunjung ke sebuah hotel ‘yang wajar’ (yaiyalah),
bahkan bagi saja menjadi poin pertama untuk menilai sebuah hotel. Kalau sebuah buku, lobby itu bak covernya
mungkin, kalau betah dan menarik ‘biasanya’
ruangan lainnya juga begitu, haha. Dan Ashley
Hotel berhasil membuktikan teori ‘maksa’ saya itu. Bersamaan dengan aroma
lemongrass, mata saya semakin senang menjelajah, detail yang saya suka sekali
di beberapa titik, tak berlebihan, khususnya bagian di belakang resepsionis.
Pemilihan warnanya juga pintar, di dekat jendela, Ashley Hotel memilih ornamen
dengan warna yang soft sehingga
cahaya matahari membuatnya semakin bersinar dan terlihat bersih, sofa misalnya.
Oh iya, jangan lupakan juga vas bunga hijau besar yang warnanya semakin menarik
jika terkena sinar matahari, i love it!
Melanjutkan perjalanan, sebelah
kiri resepsionis terdapat ‘puzzle
cermin’ yang mudah banget disusun jika benar itu puzzel, haha. Terkesan membuat ruangan semakin luas dan menurut
saya itu menarik, bahkan kita bisa puas bercermin dan foto ootd ala-ala. Dan ketika
saya tengok di sebelahnya, ternyata itulah sumber aromatherapi yang mengikuti hidung
saya sedari tadi, penataannya rapih banget, tak hanya mengharumkan tapi
mempercantik ruangan.
E-Corner juga merupakan fasilitas yang menarik perhatian saya,
sudut ini mengingatkan saya pada salah satu sudut di Changi
Airport, tempat kita bisa berselancar jaya di dunia maya menggunakan iMac. BTW ya, Ashley Hotel juga membuat saya jatuh
cinta karena resepsionisnya menggunakan MacBook loh, hahaha..pengen banget
punya. Gak sampai di situ saja, Ashley Hotel juga paham banget kebiasaan
millenial yang butuh Wi-Fi super kenceng,
bahkan hotel ini tidak mengunci Wi-Fi tersebut, tanpa password, bebas! Langsung connect! Pantas ya, di
depan hotel ini banyak banget yang berdiri, ternyata numpang wifian, wkwkw.
ikutan akh kapan-kapan!
MENGAPA ASHLEY HOTEL DISEBUT HOTEL BISNIS?
Setelah lobby, saya pun berlabuh
di salah satu Metting Room Ashley Hotel, Downing 10 tepatnya. Ini alasan yang harus kalian tahu mengapa
Ashley Hotel Jakarta sering disebut Hotel Bisnis, karena tak hanya memiliki 186 kamar saja, hotel ini juga
memiliki 11 meeting room yang membuatnya dinobatkan sebagai hotel dengan meeting room terbanyak jika dibandingkan
dengan sederet hotel di Jalan Wahid Hasyim Jakarta Pusat. Apalagi, dalam
waktu dekat ini Ashley Hotel juga akan memiliki ball room dengan kapasitas
mencapai 500 orang. Lokasinya juga yang berada di sekitar kawasan dubes dan
perkantoran Jakarta ini tentunya memantapkan Ashley Hotel layak disebut Hotel
Bisnis. Hampir setiap hari metting
roomnya full loh....
Saya salah satu pebisnis yang
mencoba hotel ini! Sabtu, 17 Maret 2018 dalam acara BloggerDay 2018
saya dipersilahkan untuk menikmati betapa lengkapnya fasilitas yang disediakan,
seperti layar proyektor, infokus, dan colokan listrik yang banyak, pokoknya
kita tinggal bawa laptop aja kalau mau meeting di hotel ini. Ashley Hotel juga membuat sebuah perbedaan
dari tagline 3B yang biasa diperkenalkan hotel-hotel sekelasnya. Biasanya
Bed-Breakfast-Broadband, menjadi Broadband-Bed-Breakfast, selain beda dalam
penempatan tentunya artinya juga berbeda.
Broadband yang disajikan Ashley
Hotel sudah saya jelaskan di awal, “Haram untuk password, dan haram untuk
putus” kata Mas Fawzan, selaku perwakilan hotel. Bed and Breakfast juga
diinovasikan dengan meeting dalam
sebuah paket bisnis. Untuk kapasitas ruang meeting 5 hingga 120 orang,
harga yang ditawarkan mulai dari 250k selama 3 jam, dan sudah termasuk coffee break loh. Atau dengan membayar
450k sudah termasuk makan sekali (person). Tapi, ada juga paket residensial
twins yang dikenakan biaya sebesar 780k/person (satu kamar berdua), sudah
termasuk meeting room, coffee break (2x), dan makan malam+makan pagi, tapi
minimal 10 orang ya untuk pemesanannya.
BLOGGERDAY 2018 at ASHLEY HOTEL JAKARTA
Penuh! Saya jamin, jarang ada
yang betah jika Downing 10 ini salah memilih warna, untunya tidak, sambil
mengunyah chocolate croissant dari
Anna Bakehouse saya siap memulai weekend produktif
saya. Oh iya, kalian tahu teksture
croissant pada umumnya gak sih? Yang ini beda banget, lebih lembut dan tebal,
terus cokelat yang ada di dalamnya itu bukan ‘pemanis’ aja, tapi menjadi bagian
dari croissant tersebut, enak banget, dan pas buat sarapan. Apalagi saya mau ‘berbisnis’.
Namanya juga BloggerDay, tentu
gak afdol kalau gak ada bagi-bagi
ilmu gratis. Ini salah satu hal yang
paling saya sukai dari perayaan ulang tahun Blogger Crony sehingga rugi
rasanya kalau gak ikutan. Tahun lalu aja
pecahhh banget, masih inget gak sih kalian? Kalau lupa, bisa loh baca di
sini. BloggerDay 2018 di Ashley Hotel kali ini adalah perayaan yang
ketiga, selain lokasinya yang semakin ‘berkelas’, BloggerCrony Community 3rd Anniversary ini juga menghadirkan
sesuatu yang baru, namanya BCC BloggerPreneur. Ini hal lainnya yang membuat saya sangat mengapresiasi hadirnya
komunitas blogger ini, peduli banget sama ‘naik kelasnya’ seorang blogger.
Tuhu Nugraha |
Saya ingat banget pelajaran yang
saya dapat dari BloggerDay 2017. Betapa pentingnya kesehatan jasmani
kita sebagai blogger/influencer/freelancer
(terserah sih kalian menyebutnya apa),
pokoknya orang-orang yang pola makannya sulit terjaga, apalagi kalau dapet
tawaran review resto, pasti kalap. Nah, tahun ini Blogger Crony lebih
menargetkan pada perubahan mindset kita sebagai blogger dalam menekuni ‘bisnis’
di dunia blogging. Bagaimana seorang blogger ‘menjual dirinya’ dengan baik dan
tepat, bukan sebatas fee dan
kewajiban saja. Tuhu Nugraha, seorang
Digital Strategy Expert, semakin membuka mata saya akan dunia bisnis yang
sedang saya geluti.
Bukan lagi rahasia umum, blogger
saat ini semakin banyak, persaingan tentu hal yang akan terjadi. Saya belajar
dari Mas Tuhu dalam sesi bersama Indosat Ooredoo, dari perkataannya yang selalu
menekankan nada pada kata Kreatif. Semua
orang berhak mengembangkan kreatifitasnya masing-masing, dengan cara yang
berbeda dan ras ayang berbeda. Buat rasa yang unik dan berbeda dengan yang ‘yang
lain’. Kemudian Interpersonal Skill. Komunikasi yang baik, yang nantinya
berfungsi pada negosiasi dan empati kita dalam mengelola keuangan blogging.
Bisnis tak sekedar uang, tapi ada prosesnya.
Menjadi blogger saat ini bukan hanya ngeblog saja. Setuju gak?
Bahkan beberapa orang menyebut blogger sebagai paket lengkap, plus sosmed
biasanya. So, jangan lupa juga untuk mengelola sosmed yang kita miliki menjadi
lebih profesional. Foto yang bagus serta status yang gak terlalu open, mungkin itu hal standar yang harus
kita lakukan.
Wildest Dreams at Ashley Hotel!
Waktunya makan siang. Lunch Box Tumpeng Ayu Dapur Solo sudah
menggoda, perut ini bersiap mengisi amunisi. Packagingnya keren! Jika tumpengnya di balik gak akan tumpah karena ada
lapisan penyangganya, rasanya juga enak, dagingnya lembut dan tempe kacangnya
renyah banget. Dan datangnya waktu makan siang, berarti berlanjut pula
ke-kepo-an saya akan hotel bisnis ini. Punya
kebanggaan apalagi sih....
ADELE Dining seketika mencuri
perhatian saya. Baru beberapa langkah melewati Photobooth Alfa Kreasi yang tepat
berada di pintu Downing 10, saya langsung bergegas mendekati cafe andalan
Ashley Hotel itu. Entah kenapa saya
langsung kepikiran penyanyi Adele loh saat itu, wkwkw. Kembali, saya suka
sekali warna yang dipilih Ashley Hotel, gak berlebihan, cokelat tua dan abu-abu
aja yang mendominasi Adele Dining ini, juga gak lupa sisi romantisnya, ada ornamen lilin-lilin gitu di tiap mejanya, ucul banget!
Keluar dari Adele, kita akan
disambut dengan dinding yang diberi sentuhan warna hijau, cukup instagramable bersanding
dengan cahaya matahari. Space outdoor
tersebut layaknya bridge, jembatan untuk kita melintas ke gedung selanjutnya.
Warna dan suasana yang masih sama, hommy
banget, harumnya pun mulai terasa kembali, karena di Adele wangi lemongrass
sudah agak minim. Di gedung tersebut ada lorong yang keren banget! lorong yang wajib
untuk berfoto, jangan pernah kalian lewatkan jika berkunjung ke Ashley Hotel.
Ashley Hotel memiliki banyak tipe
kamar. Harga yang saya lihat di beberapa
aplikasi pemesanan sih berkisar antara 600k-850k (bisa lebih murah mungkin
dengan hadirnya promo hehe). Diantaranya, Supperior Room (Size 20 M2), Deluxe King Room (Size 22 M2),
Deluxe Twin Room (Size 24 M2), Executive Room (Size 26 M2),
Executive Room (26 M2), dan Ashley Suite Room (Size 32 M2).
Dan yang kerennya lagi, semua dilengkapi dengan Coffe & Tea Maker, Safe
Deposit Box, Mini Bar, Hight Pressure Hot & Cold Water, dan Bluetooth
Speaker by JBL, bayangin deh
bagaimana kerennya musik yang mewarnai kita kalau nginep di sini, duhhhh, aku pengen
nginep di sini deh jadinya, huhu.
Dosa gak sih kalau pikiran saya
semakin liar memikirkan kerennya hotel ini? Ditambah Mas Anwari Natari,
atau yang bisa disapa Mas Away, kembali hadir dan memberikan materi yang keren
banget! tentang Mind Mapping. Bagaimana kita membuat cabang-cabang dari sebuah
fokus utama. Bagi saya, mind mapping sangat mempermudah seorang blogger dalam
membuat sebuah tulisan, karena bisa menjadi acuan untuk membuat alur tulisan.
Dan mind mapping juga melatih kreatifitas kita, kita bisa memasukan hal-hal
unik yang ‘mungkin’ akan kita kembangkan menjadi sebuah cerita, dan jika ketika
diuraikan tidak sesuai, tinggal kita coret ajah. Karena, sadar gak sih kalian
kalau terkadang ide hadir dadakan, di saat waktu yang gak tepat gitu dan
tiba-tiba menghilang, jadi menulisnya terlebih dahulu adalah tips yang tepat.
Gak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Lagu berjudul
Selamat Ulang tahun dari Jamrud memang pilihan tepat untuk menutup weekend kala
itu. Berfoto, bernyanyi, berjoget, bebas! Bahkan banjir hadiah dari para
sponsor juga tak terlupakan. Saya sebagai blogger yang hadir di acar tersebut
berterim akasih sekali kepada Markamarie, Rejuve Skin Lab, Sandeeva Spa &
Reflexology dan masih banyak lagi pendukung acara ini, terutama Ashley Hotel,
dan berharap banget diajak nyobain salah satu kamar di sana, hehehe (ngarep).
So! Nampaknya terlalu panjang ya... intinya, sampai jumpa di BloggerDay 2019
semua.....
Tiup lilinnya sambil ucap "Aminnnn" ya, biar tahun depan bisa ada lagi, dan kalian yang belum ikutan bisa ikutan, bisa seru-seruan bareng aku (semoga diajak lagi)..... |
Wah, saya kira sempat nginap disana. Kali aja kalau ntar menang ya...
ReplyDeleteAmin, bisa ngereview hotel yang satu ini...
Deletesiapa yang gak ingin jadi influencer masa depan, pastinya. ilmu dari mas tuhu sangatlah berguna walaupun sesinya cuma sebentar. next kalau ada lagi amu ikutan ah
ReplyDeletehotalnya kece banget suka sama aroma lemon gressnya. dan fasilitasnya ok punya. jadi pengen booking tempat
ReplyDeleteBelom sempet cobain nginep di Ashley Hotel :) Memang beneran strategis ya, mau shopping bisa, mau ngafe asik, wisata kuliner juga seru. Btw acara BloggeDay nya mengesankan banget yah. Mudahan tahun depan kita ketemu lagi hehehe :)
ReplyDelete