Saya jadi teringat tiga tahun
lalu, pertama kali kenal dekat dengan olahraga lari dan langsung jatuh cinta
dengan euforianya. Color Run 2014 adalah
event fun run pertama yang saya ikuti, kemudian lanjut ke Light Run, Water Run,
dan event lari lainnya. Saat itu saya berfikir fun run adalah jalan untuk berolahraga
tapi tetap menyenangkan, memang benar,
tapi diri saya seakan tak puas dan ingin
naik kelas. 5K nampak ‘sudah biasa’ untuk saya, mungkin saatnya saya
upgrade ke 10K, Half Marathon (21K) atau bahkan Full Marathon (42K) tapi
ternyata prosesnya tak mudah. Jakarta Marathon saya pilih untuk kenaikan kelas
mencicipi 10K, dan saya tersadar finish
line dan mendali bisa jadi hanyalah
sebuah gerbang pembuka, setelah lari dan efeknya justru yang penting. Apakah tetap sehat atau....
Tiap tahun event lari pasti bertambah, dan dipastikan peminatnya
bertambah pula. Bisa dibilang saya salah
satunya. Orang yang berfikir kalau lari adalah olahraga yang paling simple
dan mudah, hanya butuh baju dan celana yang nyaman dan sepatu, meskipun pada
akhirnya saya tahu kalau outfit lari
ternyata gak semurah yang saya kira, hiks,
apalagi tiket untuk ikut acaranya yang kalau dihitung bisa untuk nonton film
enam kali. Btw ini salah satu alasan saya
absen dari beberapa event lari tahunan, hehe. Tapi saya bukanlah ‘pelari
sejati’, jangan samakan ya dengan kalian yang cinta running atau member
Indorunners yang sudah mencapai 40 Ribu di tahun ini, pasti bagi kalian lari adalah
sebuah misi. Iyakan?
Bersamaan dengan ulang tahun ke-8
Indorunners minggu lalu, saya berkesempatan untuk tahu lebih dalam lagi tentang
olah raga lari yang biasa disebut Marathon, karena perlu digaris bawahi kalau
gak semua event lari itu marathon, seperti kata dr. Rachmat Wishnu Hidayat “Marathon
sebenarnya dimulai dari half, 5K dan 10K sebenarnya bukan termasuk marathon,
hanya olahraga lari. Bisa dikatakan pemanasan untuk kenaikan kelas menuju
marathon”, dan bagi pelari pasti punya target ikut marathon di tahun
depan, bahkan mereka punya kalender lari loh. Ada event marathon besar yang
mereka tunggu, sedangkan saya? Hanya berharap
kalender merah semua, haha.
Indriyanti Rafi Sukmawati - Ibu Jamil - dr. Rachmat Wishnu Hidayat |
Bersama dengan Prodia, pelopor sekaligus pemimpin pasar
laboratorium klinik di Indonesia yang saat ini mulai bertransformasi menjadi
sebuah klinik yang ‘berbeda’ dengan lainnya karena mulai fokus terhadap hal-hal
terkait kesehatan yang sering dilupakan. “Kita perlu sehat, jangan sakit” kata
Ibu Indriyanti Rafi Sukmawati selaku Direktur Bussiness and Marketing Prodia,
menegaskan bahwa lari bukan hanya outfit dan latihan saja, tapi bagian dalam
tubuh juga harus diperhatikan.
Marathon bukan hanya sekedar lari, bukan tentang menang atau kalah
juga, banyak yang harus dipersiapkan selain latihan dan motivasi. Dalam tubuh kitalah
yang sebenarnya perlu dan sangat diperhatikan, untuk naik kelas dari pelari
biasa menjadi pelari marathon tentu banyak PR yang harus dikerjakan, demi
kepuasan dan kesehatan berlari. “Ibarat mobilkan ada tune up tuh yang
dilihat di indikator Kmnya, tapi untuk tubuh seorang pelari?” ujar Ibu Indri.
Babak 1 – Marathon Fit Panel
Marathon memiliki banyak sekali
manfaat, diantaranya membuat bugar, memperbaiki kadar gula darah, memaksimalkan
kekuatan otot jantung, mencegah kepikiunan, hingga diperkirakan bisa
memperpanjang usia. Tapi untuk mengikuti
marathon yang sesungguhnya berbeda dengan fun run yang saya ikuti, cuma modal
bangun pagi, baju dan nomor dada udah bisa langsung lari. Apalagi larinya sebentar
doang, sisanya foto-foto, hehe. Saat
marathon gak ada ada waktu untuk foto-foto, saya melihat bagaiaman lintasan
lari benar-benar bermandikan keringat dan semua orang fokus mengatur nafasnya demi
mencapai finish di Jakarta Marathon, bisa dibilang itu event lari beneran, dan untuk kalian yang mau lari 5K, 10K tapi
suasana marathonnya dapet ikut deh Jakarta Marathon tahun depan.
Marathon Fit Panel resmi diluncurkan pada Minggu, 17 Desember 2017 |
Prodia melihat banyak kesenangan yang tak diimbangi dengan kesehatan
saat di garis akhir ajang marathon. Di mana salahnya? Ada dipersiapan yang
kurang matang. Seperti yang saya bilang tadi, persiapan marathon bukan hanya latihan
dan motivasi, karena kedua hal itu justru wajib dilakukan. Tapi seorang pelari juga
harus tahu kemampuan kerja bagian dalam tubuh, harus tahu indikator otot,
cairan tubuh, hingga pola makan yang baik untuk tubuh itu seperti apa. Ribet? Iya! Tapi Prodia membuat semuanya
simple dengan mengeluarakan panel
produk terbaru berupa paket pemeriksaan untuk menunjang kesehatan masyarakat
yang cinta banget sama dunia lari dan bersiap mengikuti ajang bergengsi
marathon, yang dinamakan Marathon Fit
Panel.
Ada 9 pemeriksaan yang akan
dilakukan, dan sebaiknya dilakukan dari jauh hari, 2-4 bulan untuk runner yang bersiap full marathon, dan 1-2 bulan untuk half marathon. Diantaranya:
- General Body Check. Runner tentunya memerlukan Hb atau sel darah merah yang normal untuk mengangkut oksigen saat berlari, karena kebutuhan oksigen pelari sangat tinggi, ini pemeriksaan tahap awal untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan sel darah merah dalam tubuh kita.
- Metabolic Check. Selanjutnya, akan dicek metabolisme jantung dan glukosa yang kita miliki, cukup atau tidak, harus dalamkeadaan sirkulasi yang cukup sehingga tak ada diabetes yang terkandung di dalam tubuh kita.
- Bone Health Check. Pemeriksaan tulang juga akan dilakukan pada Marathon Fit Panel, nantinya akan dilihat kemungkinan risiko cedera di mana, dan akan dilakukan pemulihan mendalam.
- Kidney Health Check. Ginjal juga termasuk dalam pengecekan, karena dibutuhkan keadaan normal untuk menjaga keseimbangan cairan tekanan darah.
- Liver Health Check. Hati pun demikina, selain mood kita harus bagus saat berlari, hati juga berfungsi untuk detoksifikasi.
- Electrolite. Keseimbangan cairan dalam tubuh harus dimiliki saat berlari, jangan sampai dehidrasi, kelelahan otot ataupun kram. Electrolite juga berfungsi sebagai pompa jantung.
- Thyroid Check. Hormon pun demikian, penting kita atur saat berlari, untuk itu perlu adanya optimalisasi penyeimbang.
- Physical Examination. Pemeriksaan fisik jantung, paru dan muskoskeletal. Juga pemeriksaan vital seperti tekanan darah, frekuensi nadi, pernafasan dan suhu tubuh, serta body composition analysis fitness step test.
- Ini yang terakhir, Doctor Consultation. Semua tentu perlu dibicarakan, bisa dibilang sesi curhat, tapi ini lebih pada kesehatan, misalnya tentang asupan gizi yang cocok ataupun kendala-kendala yang mengganggu. Setelah semua tes dilakukan, kita tahu mana yang baik untuk tubuh kita maka kita bersiap untuk menuju latihan lari!
Babak 2 – Eksekusi
Saya masih ingat saat ikut
Jakarta Marathon dan datang telat, malu banget, bahkan beberapa memutuskan tak
lari karena start sudah dimulai, saya menjadi bagian yang ketinggalan pagi itu.
Satu hari sebelum eksekusi marathon sebaiknya tak melakukan pekerjaan berat,
istirahat dan mulai memfokuskan diri pada imajinasi yang positif saat lari
nanti, bayangkan hal-hal menyenangkan yang akan kalian dapatkan jika sampai di
garis finish tepat waktu, bahkan melebihi target yang kalian buat.
Semua orang bisa ikut marathon,
tapi gak semua sempurna dalam eksekusinya, banyak yang pingsan ataupun kram
saat sampai di finish karena terlalu memporsir kerja otot, tak salah dan tak tak benar juga sih, tapi bagi Prodia adalah
sangat disayangkan jika runner merasa kesehatannya terganggu padahal eksekusi
marathonnya terlihat sukses. “Kita semua berharap ikut olahraga lari
dalam keadaan sehat, dan pas di finish pun kita puas dan tetap sehat, iyakan?”
kata dr. Rachmat selaku Dokter Spesialis Kesehatan Olahraga.
Tujuan dibuatnya Marathon Fit Panel
adalah dalam rangka persiapan, sesuai konteks pemeriksaan kesehatan, tentunya untuk
mempersipan fisik kita agar kita mampu mengikuti marathon dalam kondisi fisik
yang optimal. Bagi seorang dokter, tentu sudah tugas wajib untuk mengingatkan
soal kesehatan agar tak terjadi peningkatan pada kasus penyakit akibat
olahraga. Marathon Fit Panel sendiri tak memerlukan waktu banyak, hanya 1-2 jam
itupun sudah termasuk menunggu persiapan alat. Salah satu yang sudah mencobanya
adalah Ibnu Jamil, artis yang udah terkenal banget dengan rutinitas larinya, apalagi
di film Mari Lari ia totalitas banget. “Ini membantu kita menyelesaikan
marathon yang kita inginkan” katanya saat ditanya perihal testimoni Marathon
Fit Panel.
Babak 3 – After Marathon
“Kami membantu teman untuk sehat
sebelum hari H, dan saat eksekusi, kemudian setelahnya” kata dr.
Rachmat. Saya tahu, bagi seorang pelari pasti tak akan puas ketika sudah sampai finish, sifat manusia sih sebenarnya, ketika target yang satu terlampaui pasti kita ingin
lebih dari pada itu. Dan Marathon Fit Panel nampak mengerti dan membuka jalan
untuk runners melakukan lebih baik lagi, dengan catatan setelah melakukan
marathon tetap sehat dan tak ada gangguan seperti cidera di otot atau organ tubuh
lainnya.
Dalam satu tahun sebenernya
seorang pelari hanya boleh melakukan event marathon sebanyak 2 atau 3 kali,
terlebih dengan persiapan matang agar eksekusinya sempurnya. Prodia dengan
senang hati membantu, sebagai The Next Generation Healthcare Provider, mereka
yakin Marathon Fit Panel ini bisa mendukung aktifitas berlari, baik untuk
kejuaraan atau hobi seorang pelari. “lari sangat sehat dan mudah, tapi lebih sehat
lagi jika kita tahu ilmunya” tutupnya.
Oh iya, saat ini Prodia juga
punya mobile aplikasi loh, tinggal download aja di play store atau apps store dengan
nama ‘Prodia’, kemudian kalian bisa dapat info kesehatan menarik di dalamnya,
serta langkah-langkah yang harus kalian persiapkan jika ingin tes kesehatan di
klinik Prodia yang saat ini sudah ada sebanyak 279 oulate yang tersebar di 32
provinsi dan 118 kota di seluruh Indonesia. Dan Prodia juga sudah menerapkan
sistem E-Registration serta E-Payment loh, ditambah kalau kita habis periksa
gak perlu nunggu lama karena hasilnya juga bisa dikirim via online, kekinian
banget deh.
So, saya jadi berfikir kalau tahun depan saya siap naik kelas lagi,
kaki rasanya tak sabar untuk melayang, mungkin marathon bisa menjadi resolusi
tahun 2018 kali ya....
Penting banget untuk memeriksakan diri sebelum lari di Prodia Marathon Fit Panel euy :)
ReplyDeleteAku ikut lari biasanya cari yang gratis hahahaha. Abisnya kalau bayar itu mahalnya gak ketulungan.
ReplyDeletewah Aris rajin uga ya ikutan acara lari begini, pan kapan bareng lah kita lari dari tanggung jawabnya *lah
ReplyDeleteTuh, nanti lg jgn telat ris hehe kebiasaan ��
ReplyDeleteJadi memang ada persiapan dan perbaikan setelah lari yah. Wahhh lengkapp bener. Ariss lari apa jalan cepet hahahaha
ReplyDeleteResolusi yang bagus tu Ris, aku malah nggak kepikiran lari marathon sebagai resolusi, tp malah mikirnya lari dari kenyataan hahahaha
ReplyDeleteTahun depan ikut acara marathon lagi yuuk, tp paling aku ikut yang 5K,kalo ikut yang 10K keatas ngeri pingsan. Sblum ikut lari hrus periksa dlu kondisi tubuh nih biar fit pas hari H
ReplyDelete...mobil, kan, ada tune up...
ReplyDeleteBeberapa typo
Kalo lari gitu sih aku seneng kebersamaannya aja, seru dan ramai banget.