"Mereka naik gunung kan hobi, gwa sih profesi” kata Medina Kamil,
salah satu pemain dalam film Negeri Dongeng, buat kalian yang belum tahu filmini menceritakan tentang 7 pendakian puncak tertinggi tanah air, seru, wajibkalian saksikan jika nanti sudah tayang di bioskop. Kedatangan saya pada acara
yang bertajuk ‘Diskusi Santai, Membongkar Fakta dan Mitos Pendakian Gunung’ berawal
dari rasa penasaran oleh kalimat tadi, mungkin sama dengan blogger yang saat
ini bisa ‘dikatakan’ profesi untuk sebagian orang, pendaki pun mengalaminya,
dengan kata lain istilah “hobi jadi profesi” adalah fakta. Awalnya saya ingin
menanyakan hal ini lebih detail lagi
pada ahlinya, Harley Bayu Sasta, yang sudah terkenal dikalangan para pendaki
gunung, saya kepo maksimal, tapi
nampaknya waktu tak bersahabat kala itu, ada sisi lain yang lebih penting untuk
dibicarakan, yaitu sisi medis.
Langkah yang sangat pintar dari Klub Buku & Blogger Backpacker
Jakarta, dengan menggandeng Rumah Sakit Firdaus Jakarta Utara, Diskusi Santai
yang mengangkat tema Membongkar Fakta
& Mitos Pendakian Gunung sukses digelar pada Minggu, 20 Agustus 2017
bertempat di Casapatsong’s Kitchen, Cikini, Jakarta Pusat. Mengapa saya sebut
pintar? belakangan ini saya merasa banyak orang yang menaiki gunung hanya
karena tergiur mendapatkan foto yang kekinian saja, kita seharusnya belajar
dari peristiwa yang dilalui Mba Siti Maryam, salah satu member dari Backpaker
Jakarta, dirinya dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Rinjani beberapa waktu
lalu, 4 hari 3 malam, kalau di hotel
berbintang pasti enak, lah ini di gunung. Melalui sisi medis RS Firdaus,
diskusi santai ini berusaha menyeimbangkan rumor yang beredar.
Mba Nisa, selaku Manager
Marketing Rumah Sakit Firdaus Jakarta Utara menjadi moderator untuk acara itu,
sedikit tentang RS Firdaus yang dulunya adalah rumah sakit khusus paru, awalnya
di tahun 1995 hanyalah klinik praktek umum DR Bahtiar Husein dan kemudian
berkembang karena animo masyrakat yang cukup besar besar sehingga pada tahun
1998 klinik umum ini berubah menjadi praktek dokter umum bersama 24 jam, dan diresmikan
menjadi Rumah Sakit Khusus Paru pada 2011, kemudian di November 2016 RS khusus ini
menjadi Rumah Sakit Umum Firdaus tipe C dengan kapasitas kurang lebih 100 bed. ‘Melayani dengan hati’ adalah fokus
dari RS ini dengan menghadirkan 5 pelayanan utama, diantaranya Bedah, Anak,
Kandungan, Paru dan Kulit. RS ini juga melayani BPJS loh, sesuai dengan jargon
mereka yaitu Pelayanan BPJS Terbaik Di Jakarta Utara. Dan dengan acara ini, RS
Firdaus berkomitmen untuk ikut memberikan pengetahuan lebih akan kesehatan
secara berkeseinambungan. “Fungsi rumah sakit bukan hanya mengobati
tapi juga memberikan informasi kesehatan, edukasi kesehatan dan pencegahan
penyakit” tegas Mba Nisa.
MITOS & FAKTA PENDAKIAN, DI MATA PENDAKI
Bisa dibilang ini orang yang saya
tunggu, tampilannya anak gunung banget, kidding,
Harley Bayu Sasta, seorang pendaki gunung sejak 1987 yang juga merupakan pendiri
dan redaktur Mauntmag. Sebagai pembuka, dirinya mengajak saya (dan yang lain tentunya) untuk mengenal sang
penjaga hutan, Orangutan yang selama ini telah menjaga paru-paru Indonesia. “Kita
sebagai pejalan, juga harus merubah mindset kita bahwa perjalanan bukan hanya
bicara tentang destinasi, tapi kita harus mulai memahami bahwa disana ada apa,
kita melakukan apa dan ada masalah apa disana” katanya. Saya sangat
setuju, saya pribadi sekarang kalau traveling ke suatu tempat sudah tak terlalu
memikirkan “nanti ditujuan ada apa, foto
gaya apa, dll”, sekarang saya lebih membanyangkan dan menantikan perjalanannya
yang membuahkan cerita seru, khusus untuk para pendaki harus ditanamkan bagaimana
cara menjaga dan melestarikan alam, karena lestarinya alam adalah kehidupan
kita di masa depan. Catet yaw!
Harley B Sasta |
Lantas, bagaimana dengan mitos atau sisi ‘horor’ di beberapa pendakian?
Ada hal-hal yang berkaitan antara mitos, fakta dan medis, sangat tipis antar ketiganya, misal ada hutan larangan yang
melarang kita untuk melakukan ini-itu, dan ternyata itu berkaitan dengan
kelestarian kawasan, juga dari sisi paramedis.
Katanya kalau ke Rinjani gak boleh naik
ketika datang bulan? dari pandangan Mas Harles memang tidak boleh karena
emosi wanita yang datang bulan tidak stabil, mudah lelah dan nantinya ribet
dalam membuang sampah jika mengganti pembalut, iyakan. Mitos dan fakta
pendakian sebenarnya memiliki pandangan yang masuk akal, namun semua kembali para
mindset kita, tapi sebagai orang yang beriman kita wajib percaya akan hal ghaib
tersebut.
“Hormati dan ikuti aturan serta budaya yang
berlaku di setiap detinasi, dan selalu ingat bahwasannya kita adalah tamu”
(Harles B Sasta)
MITOS & FAKTA PENDAKIAN, DI MATA PETUALANG
Pembicara selanjutnya juga tak
kalah seru, bak penari ular, tapi sayangnya ini cowok, hiks. Tyo Survival, MC Jejak Petualang, dan Co-Host nya acara
Berburu Trans TV ini berbagi pengalamannya langsung bersama teman nya sore itu,
sejak 2007 dirinya sudah dekat dengan hewan reptil, tak salah sambil
mengeluarkan ular dari kantung hitam yang dibawanya ia masih senyum-senyum, hehehe. Ular piton hitam-kuning yang tak
berbisa itu (katanya) dijadikan
pembuktian bahwa menabur garam sebelum mendirikan tenda seperti yang biasa kita
lakukan adalah mitos, ular tak takut
dengan garam. Fakta sebenarnya justru garam dijadikan sebagai media doa
pada zaman dahulu untuk mengusir ular, jadi bukan garam yang mungkin
berpengaruh mengusir ular tapi doa.
Tyo Survival |
Kisah Mba Siti Maryam dan Mas Edi
M Yamin saat beberapa waktu lalu mendaki Gunung Rinjani juga membuka mata saya
kalau mendaki gunung itu masalah yang rumit banget, lebih dari sekedar
permasalahan fisik tapi juga permainan pikiran, cerita yang mereka tuturkan
memang sulit diterima akal sehat, namun Mba Siti berhasil bertahan di Gunung Rinjani
selama 4 hari 3 malam tanpa makan, waw,
hanya berbekal madu dan permen katanya. Mba Siti membuktikan bahwa keinginan
yang kuat untuk ‘kembali’ adalah kunci dari peristiwa aneh yang ia alami,
mindset dan keinginan untuk terus hidup harus kuat juga bukan hanya fisik, jadi
pas kalian naik gunung jangan lupa orang rumah yang menunggu ya, ingat mamah-papah,
pacar, anak, sahabat, ingat aku juga kalau perlu, aihhhh.
MITOS & FAKTA PENDAKIAN, DI MATA MEDIS
Terus penjelasan medis nya bagaimana? dr Ridho Adriansyah, salah
satu dokter yang berpraktek di RS Firdaus angkat bicara akan banyaknya mitos
dan fakta yang kafang ‘aneh’ jika dipikirkan tadi,“mendaki itu kegiatan yang banyak disukai orang saat ini, mereka ingin
mendapatkan kepuasan tersendiri, harus dialami, baru terasa enaknya mendaki
seperti apa” ujar pak dokter, dari kalimat tadi saya menyimpulkan benar adanya jika mendaki adalah penemuan
jati diri, lewat film Negeri Dongeng juga para pendaki bercerita bahwa mereka
kadang berbicara pada diri sendiri, kuat atau tidak kuat, lanjut atau tidak,
bahkan pertanyaan “ini nyata atau tidak”.
Semua berawal dari diri sendiri yang kemudian para pendaki berusaha
menenggelamkan rasa egois yang mereka miliki untuk menentukan jawaban-jawaban
atas pertanyaan tadi. Tapi, dunia medis adalah dunia yang memiliki alasan
struktural, jika melihat kasus Mba Siti yang bisa bertahan 4 hari 3 malam tanpa
makanan berat, tentu bisa saja, namun pasti ada kerusakan pada organ-orang
tubuh tertentu.
dr Ridho Adriansyah |
Dalam pendakian yang saat ini semakin
populer, ada 3 jenis masalah baru yang ditemukan dan sangat mengkhawatirkan,
perlu adanya tindakan lanjut, tak boleh disepelekan, diantaranya
1. Acute Mountain Sickness (AMS)
Terjadi pada ketinggian 3500 MDPL
saat oksigen semakin menipis. Secara otomatis dalam waktu 4 jam hingga 1 hari
tubuh kita akan terus beradaptasi dengan cara bernafas lebih cepat dan jarang
kencing, jika kita terkena AMS maka akan timbul gejalanya, sakit kepala, lemas,
lelah, kaki dan tangan bengkak maka itu sudah terkena AMS, solusinya minum
paracetamol dan istirahat selama 15 menit, jiak ingin melanjutkan perjalan maka
jangan terlalu cepat.
2. High Altitude Cereberal Edema (HACE)
Ini lanjutan dari kasus yang
pertama jika dipaksakan, gejalanya lebih berat, otak nya membengkak karena
terisi cairan yang kemudian hilang kesadaran.
Dan Ini yang paling parah karena
paru-paru kita akan langsung terisi cairan karena efek dari HAPE, biasanya
terjadi 2-4 hari kemudian setelah terkena AMS/HACE. Bisa mati mendadak!
Tapi, ketiga masalah tadi
nampaknya tak ada di Indonesia karena ketinggian gunung kita yang tak mumpuni,
paling hanya Jayawijaya yang berlaku, beruntung ya, hehehe.... So, itulah sedikit info yang harus kalian ketahui jika
ingin naik gunung, jangan karena ikut-ikutan ya, karena dibalik banyak foto
keren, kekinian atau pun instagramble yang kalian lihat, naik gunung itu butuh
banyak strategi dan pengorbanan, persiapkan semuanya sedetail mungkin. Berikut tips dari Pak Dokter.....
- Pastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan sehat.
- Persiapkan penghangat tubuh seperti jaket, celana gunung, makanan, air serta obat-obatan dan juga perlengkapan mendaki lainnya. Nah, saya ada saran nih kalau kalian mau cari peralatan gunung yang terpercaya, beli aja di Dhaulagiri, lengkap loh ada tenda, kasur, bantal tiup dan perlengkapan mendaki lainnya yang bermanfaat banget. Infonya bisa kalian cek di instagram @dhaulagiri_outdoor.
- Pastikan membawa pakaian ganti yang cukup.
- Olahraga rutin sebelum mendaki gunung.
- Patuhi peraturan yang berlaku.
- Pastikan selalu berdoa, dan niatkan bahwa kegiatan yang dilakukan semata untuk menikmati keindahan yang tuhan ciptakan.
- Jangan mendaki sendirian, cari teman, bisa loh gabung sama komunitas Backpaker Jakarta.
- Jangan memaksakan kehendak, jujur, jika tidak kuat saat mendaki bilang, jangan malu.
“Tubuh kita memiliki limit, dan masing-masing
orang berbeda, jangan dipaksakan”
(dr Ridho Adriansyah)
Keren mas Aris! Memang benar hanya kita yang tahu limit tubuh kita.
ReplyDeleteIya,bener banget, harus tahu batasan ya... heheh
Deletehmmm.
ReplyDeletemmmh
DeleteThere are many things that borrowers and heirs of reverse mortgage borrowers should do pending needing to finalize or payoff a reverse mortgage. canada mortgage calculator The loan becomes due and payable when the final borrower around the original loan permanently leaves the house whether due to death, they've got permanently moved for an assisted living facility, to call home with family for care or if the borrower sells your home. canada mortgage calculator
ReplyDelete
ReplyDeleteGreat post! Mountain climbing is such an exciting adventure, but it's important to separate myths from facts to ensure safety. It's fascinating to learn about the real challenges climbers face and the medical aspects involved. For anyone looking to explore more about business listings and local services in the UK, I highly recommend checking out Business Yellow Pages UK. It's an excellent resource for boosting visibility and connecting with trusted local businesses. Keep sharing these insightful posts!