"Tak pernah lupa apa yang terjadi saat masih berseragam putih abu-abu" tapi faktanya sebagian orang memang ingin melupakan (baca : aku). Banyak hal terjadi saat SMA, untuk pertama kalinya merasakan "Persahabatan yang amat luar biasa", Cinta yang sejatuh-jatuhnya, Berorganisasi yang serius dan bertanggung jawab hingga beragam jenis karakter manusia yang baru kita tahu "ada dan nyata".

   Patrick Effendy sebagai sutradara berhasil memvisualisasikan skenario yang ia garap bersama Haqi Achmad dengan menggandeng group musik CJR yang terdiri dari Alvaro Maldini Siregar (Aldi), Iqbal Dhiafakhri Ramadhan (Iqbal) dan Teuku Rizky Muhammad (Kiki) serta para pemain muda, cantik, berbakat seperti Caitlin Halderman, Gege Elisa dan Agatha Chealsea, film yang berjudul "ADA CINTA DI SMA" terbilang sukses memasuki awal pemutarannya yang dimulai pada 6 Oktober 2016 lalu. Banyak hal yang saya tidak sangka saat menyaksikan film ini, namun faktanya ada beberapa hal yang langsung (tanpa sadar tepatnya) saya lakukan saat film sedang berlangsung. Apa saja ?

   

   Warna merah telah memenuhi layar saat saya membeli tiket film Ada Cinta Di SMA ini, bahkan di sekitar studio telah ramai para pelajar, ibu membawa anak serta orang dengan kategori umum lainnya. Dengan judul, para pemain serta poster film, sudah dipastikan target pasar para pelajar telah digengam. "eh antri yang rapih" ucap salah seorang penonton dan semua temannya melakukan hal tersebut, termasuk saya (dengan kaget dan hati berkata "oke, saatnya kembali ke SMA"). 

Film dimulai dengan musik dan tari, kembali langkah awal yang tepat (meskipun genre film ini memang musikal) saya rasakan untuk membuat penonton fokus saat film dimulai, apalagi ditambah beberapa efek, menjadikan pembukaan dalam film ini sangat menarik. Tanpa tersadar kaki saya tergerak mengikuti irama, saya bukan penggemar CJR tapi untuk kali ini saya menyukai lagu upbeat tersebut, ternyata bukan hanya saya saja, berhubung saya duduk dipinggir jadi saya bisa melihat beberapa kaki juga mengikuti irama seperti saya. Artinya film ini mampu membawa penonton dengan sederet lagu yang mereka suguhkan di film ini, penempatannya juga terbilang cerdas saat penonton mulai merasa sedikit bosan, lagu pun kembali muncul merubah suasana.

Berdasarkan ide cerita mungkin memang sudah tertebak oleh para penonton, namun eksekusinya yang terbilang memuaskan, bayangkan ketika indahnya jatuh cinta, keseriusan berorganisasi serta bertengkar dengan sahabat sendiri dijadikan satu. Benar sekali jika film ini membawa kita bernostalgia saat SMA, beberapa adegan membuat kita kangen akan kegiatan dahulu seperti upacara, ulangan, bahkan membuat goal untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Dalam film ini, saya juga langsung dibuat senyum-senyum sendiri karena adegan romantis yang terbilang "SMA banget" namun tak berlebihan, ditampah respon langsung para penonton (fans CJR mungkin) yang berteriak membuat film ini seakan memiliki back sound efek tersendiri yang nyata. Seru !

Untuk akting para pemain, peningkatan jelas terlihat. Iqbal yang sempat terlihat kurang memuaskan diawal, membayarnya sambil mengikuti alur cerita, bisa dibilang 'kena' dan sangat menyita perhatian saat film memasuki konflik. Adegan demi adegan seakan dikemas oleh seluruh karakter pendukung membuat semua yang terlibat dalam film ini seakan sulit untuk dianggap 'gak penting', apalagi adegan makan keluarga, bagi saya adegan tersebut paling memorable meskipun telah berganti latar tempat. Penasaran ? Tonton filmnya donk..

Senyum kecil tiba-tiba berubah menjadi tawa, dialog naik turun yang berhasil di tutup dengan karakteristik dan pesona para pemain nya beberapa kali 'pecahh' dengan candaan yang tak biasa. film pun diakhiri dengan hal menyenangkan yang akan menjadi pelengkap dari keseluruhan film, apa itu ? Semakin penasaran ?

Saat berjalan keluar studio, ada dua orang yang sedang berfoto di poster film ini, kemudian berucap "ihhhh, pokonya harus nonton lagi....". 

TENTANG FILM