Setiap film pasti memiliki INSPIRASI dalam pembuatannya, peristiwa, tokoh bahkan kisah hidup adalah beberapa contoh dari banyaknya inspirasi yang melahirkan film - film Tanah Air saat ini. Rumah produksi MP Pro Media jelas melihat sebuah inspirasi nyata dalam kehidupan keseharian, ialah LOVE PINK, sebuah gerakan sosial yang sangat fokus terhadap permasalahan kanker payudara menjadi alasan lahirnya film yang berjudul "PINKY PROMISE". Kursi sutradara dipercayakan kepada Guntur Soeharjanto yang sebelumnya sukses memimpin film 99 Cahaya di Langit Eropa (2013), Assalamualaikum Beijing (2015) serta Jilbab Traveler (2016). Film yang dipastikan tayang tanggal 13 Oktober 2016 ini diramaikan oleh sederet artis ternama seperti Agni Pratistha, Alexandra Gottardo, Chealsea Islan, Dhea Ananda, Dhea Seto, dan Ira Maya Sopha.

   "Setiap Janji Punya Warnanya Sendiri" begitulah tagline film PINKY PROMISE yang akan memberikan kita gambaran potret sosial kehidupan di Indonesia, PERJUANGAN dan HARAPAN adalah dua hal yang ingin disampaikan oleh film ini. Namun, ada dua hal penting yang membuat saya berkata "film ini WAJIB untuk di tonton!" ialah LOVE & LEARN.

Awal film kita akan langsung disapa oleh tempat terbawah dari cinta, ialah kekecewaan, tak perlu menunggu lama untuk mengetahui ini film tentang apa, penonton akan mulai diajak untuk bersedih tanpa harus menunggu film menjabarkan masalah-masalah detail yang dihadapi para tokoh utama. Dalam hal sinematografi, film ini berhasil menangkap moment yang sangat bagus untuk memanjakan mata, pencahayaan yang dipadukan dengan tata letak tokoh dan perangkat pendukung membuat saya sebagai penonton sangat menikmati alur lambat yang (mungkin) sengaja dibuat agar kita lebih meresapi kisah yang diciptakan film ini.

Ini salah satu yang saya suka dalam film Pinky Promise, dua jempol saya hanturkan kepada Gina S. Noer selaku penulis skenario yang menghasilkan dialog dengan berbagai rangkaian kalimat indah, juara dan bermanfaat. 


sang penulis berusaha mengedukasi penonton akan bahaya dari kanker payudara lewat film ini, tidak sampai disitu saja, film Pinky Promise yang siap tayang 13 Oktober 2016 ini juga menawarkan kita arti dari semua hal penting di dunia ini. Saat bangkit dari kejatuhan, merelakan sesuatu yang berharga pergi, hingga bertahan untuk hal yang kita cintai.

Kelima tokoh utama dalam film ini juga sangat mencuri perhatian, dimulai dari Agni Pratistha dan Dhea Seto yang sangat total dalam film ini dengan menggunduli rambutnya, untuk Agni dia berhasil membuat "gundul" menjadi elegant, tetap stylish & fashionable. Alexandra Gottardo yang sebelumnya sempat vakum dan kembali lewat film ini dengan akting yang "bisa dibilang" tak mengecewakan bahkan sedikit menghibur dalam film ini, Chealsea Islan yang sedang naik daun dengan berbagai pujian dalam setiap film yang ia bintangi sukses menjadi "pemanis" dengan porsi tampil yang sangat sedikit meskipun suaranya sempat menjadi narator dalam film, serta Dhea Ananda yang harus menggunakan kerudung juga memberikan akting yang cukup mendukung dan memuaskan dalam film ini.

Derbi Romero saat diwawancarai pada acara galprem film Pinky Promise kemarin malam (5/10)

Ira Maya Sopha yang berperan sebagai Tante Anind menyempatkan diri bertemu dengan media, porsinya dalam film ini cukup banyak, perannya bisa dibilang sebagai pemanis bahkan pembuat kisah.

Alexandra Gotrardo saat diwawancarai mesia, dalam film ini ia sangat mencuri perhatian, keragaman karakter yang ia mainkan bisa dibilang sukses, bahkan dengan aksen jawanya ia berhasil mencairkan suasana dalam film ini.

Selain lima aktris tadi, film ini juga diramaikan oleh sederet artis papan tas Indonesia lainnya, diantaranya Ira Maya Sopha, Maudy Koesnaedi, Ringgo Agus Rahman, Derby Romero, Gunawan, Jajang C Noer, Donny Alamsyah, Asrul Dahlan, Cahya Kamila, Edward Akbar, Joshua Pandelaki, Sutan Simatumpang serta Putri Ayunda.

Dalam hal lokasi, Jakarta dan Yogyakarta menjadi pilihan dalam film ini, cityscape indah Ibu Kota serta gemelut aktivitasnya membuat mata kita dimanjakan akan berbagai hal tentang Jakarta. namun untuk porsi Jogja yang sedikit, saya agak bingung maksud dan tujuannya, bahkan saya pikir lebih baik tidak diperlukan, terkecuali adegan pantai dalam film ini yang sangat indah dan memoriable tanpa harus ada iming-iming Jogja. dan satu hal lagi yang saya kurang suka (tidak hanya di film ini, namun dibeberapa film) adalah perubahan scene dari yang diambil di darat, menjadi dari udara (pakai drone kalo gak salah..hehehe) itu jadi blur sehingga merusak moment (menurut saya).

Selain dialog, cityscape hingga fashion indah yang ditawarkan, dalam film ini juga dilengkapi dengan harmonisasi soundtrack yang cukup menjanjikan, dipercayakan kepada Afgan Syahreza lewat lagu yang berjudul "Jalan Terus" menjadikan alur cerita film menjadi lebih hidup dan tidak membosankan. Serta Eka Deli dengan judul lagu "Pergi Untuk Selamanya" juga memberikan rasa yang khas dalam film Pinky Promise ini, sehingga penonton seakan diajak masuk kedalam jalannya cerita.

TENTANG FILM

   Kisah bermula ketika Tika (Agni Pratistha) yang harus kecewa akan cinta yang sangat ia harapkan, tak hanya kekecewaan, fakta mengejutkan juga datang menghampirinya ketika sang tante tercinta yang bernama Anind (Ira Maya Sopha) ternyata telah divonis oleh dokter hanya tinggal beberapa bulan lagi bertahan akan kanker payudara yang menimpanya. Dengan sisa semangatnya Tante Anind mengajak Tika untuk membantunya dalam menjalankan "Rumah Pink" yang fokus kepada para pengidap kanker payudara atau yang biasa disebut "Pejuang Kanker", disanalah Tika bertemu dengan Ken (Dhea Seto), Vina (Dhea Ananda) dan Baby (Alexandra Gottardo) yang ternyata memiliki penyakit yang sama dengan Tante Anind, namun dengan kisah hidup yang berbeda. Rumah Pink menyatukan mereka saat Tante Anind harus pergi meninggalkan Tika untuk selamanya, pertemuan mereka membuahkan sebuah tawa, tangis hingga janji yang harus mereka tepati.

Penasaran ?
Semua jawaban akan anda dapatkan tanggal 13 Oktober 2016 hanya di Bioskop kesayangan anda !

Sebelum itu, Yuk cek trailernya terlebih dahulu....