Poster Film "Untuk Angeline" @untukangleine28 |
Bukan mencari keuntungan dari kasus yang terjadi, namun saya
berfikir tepat sekali jika sang produser Niken Septikasari menjadikan peristiwa
ini sebagai sebuah film, pasalnya film merupakan media yang tepat untuk
memberikan pengaruh terhadap orang bayak, film “Untuk Angeline” ini diharapkan
dapat menumbuhkan rasa “Kepedulian” kita pada lingkungan sekitar.
Menjadi dasar cerita dalam film ini ialah pengakuan ibu
kandung Angeline, yaitu Hamidah yang nantinya akan di perankan oleh Kinaryosih.
Di ceritakan delapan tahun yang lalu ia
dan suaminya Santo merantau ke Pulau Dewata, Bali untuk mencari kehidupan yang
lebih baik. Namun sayang, hal tersebut tidak mereka temukan hingga akhirnya
wanita asal Banyuwangi yang biasa di panggil Midah itu melahirkan anak
perempuan.
Kebahagian tidak berlangsung lama, ekonomi yang sangat buruk
membuat Santo tidak bisa melunasi biaya administrasi persalinan istrinya
tersebut. Namun ketika dalam keadaan bingung di apotek rumah sakit, kala itu
ada seorang pria berkebangsaan asing yang bernama John menawarkan diri untuk
membayar seluruh biaya persalinan sekaligus berniat mengangkat bayi perempuan
itu menjadi anaknya dan berjanji akan merawatnya.
Angeline, nama yang diberikan oleh John dan Terry istrinya,
namun dibalik kebahagiaan terkadang ada kesedihan yang mendalam, hati Midah
seakan hancur ketika anak ketiganya itu sudah tidak ada di ayunan tangannya
lagi, ia hanya bisa menangis sambil memegang botol bayi dan memeras air susu
yang sudah tidak bisa keluar lagi.
Bukti nyata dukungan masyarakat untuk film Angleine. |
Midah sempat mencari rumah John untuk mengambil anaknya
kembali, namun sia-sia, ia pun berniat menebus Angeline kembali dengan bekerja
sebagai Tenaga Kerja Wanita di Malaysia.
John yang meninggal akibat serangan jantung membuat Angeline
harus kehilangan kasih sayang yang sangat besar, karena ibu tirinya Terry tidak
suka dengannya, ia diperlakukan dengan tidak sebagaimana mestinya hingga
membuatnya tersiksa namun harus menutupinya, hal ini terbukti saat ia datang ke
sekolah dengan wajah kuyu dan ketika temannya bertanya, ia hanya menjawab
dengan gelengan kepala dan senyum tipisnya.
Hingga akhirnya Angline dinyatakan menghilang, polisi datang
dan menuduh Santo lah yang mencuri bocah tersebut, keadaan tersebut membuat
Midah bingung hingga polisi memintanya datang ke rumah sakit. Hingga akhirnya Midah
mengetahui bahwa anak yang belum sempat ia kenal itu telah tidak bernyawa dan
di kubur d halaman rumahnya, dan untuk kedua kalinya hati seorang ibu hancur
tak tersisa.
Hal jelas terbukti bahwa negara hadir saat ini di tengah kita, Napak Anies Baswedam hadir di acara Malam Solidaritas, |
Kisah selengkapnya dapat anda saksikan di bisokop – bioskop kesayangan
anda mulai tangga 28 Juli 2016. Film yang di dukung oleh Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan Bapak Anies Baswedan dan Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (KPPPA), Ibu Yohanna Yembise dan masyrakat umum tentunya mengingatkan kita akan
bahaya kekerasan, terutama kekerasan seksual yang sedang marak kasusnya di Indonesia
saat ini, sebagai contoh kasus YY di Bengkulu yang di perkosa oleh 14 orang
pemuda secara bergantian hingga meninggal dunia, tidak hanya YY masih banyak
korban lain dengan kasus serupa.
Hal nyata semua komponen masyarakat mendukung dengan adanya
film ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang hadir pada jumat malam kemarin
di tugu proklamasi, Jakarta untuk memperingati 40 hari wafatnya YY sekaligus menyerukan
aksi nyata menolak kekerasan seksual di Indonesia dalam Malam Solidaritas “Save
Our Sister” bersama lebih dari 143 jaringan solidaritas yang peduli dengan kasus
ini.
Acara Malam Solidaritas, yang di adakan sebagai bentuk masyarakat peduli terhadap kasus kekerasan seksual |
Aksi nyata @Simponii (Sindikat Musik) musik dengan membawakan sebuah lagu dengan tema kekerasan seksual |
Malam Solidaritas digelar dengan menyuarakan berbagai poster dan tindakan nyata untuk menolak tindakan kekerasan seksual |
Untuk itu, kita sebagai bagian dari masyarakat yang peduli
harus ikut aktif dalam menjaga, menyuarakan, dan menyebarkan hal ini. Hal kecil
bisa kita lakukan, bantu kami menyuarakan film ini untuk dinikmati banyak orang
dengan follow twitter @UntukAngeline28 dan @demifilmku dengan hasta #SOS
#UntukAngelineAnakKita, karena kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?.
No comments