Pernah gak sih kalian bete menjawab
pertanyaan yang sama? Memang sih, yang bertanya pasti orang yang berbeda. Tapi
di lubuk hati yang terdalam, kita pasti lelah melakukannya. Untuk sebuah perusahaan
besar tentu sudah menemukan solusinya, yaitu Chatbot, seperti Vania, Vira, atau
nama lainnya yang terbilang membantu menjawab pertanyaan standar tentang
layanan yang dihadirkan perusahaan tersebut. Startup juga demikian, bahkan Chatbot
bisa dibilang sudah menjadi primadona dan nilai keunggulan tersendiri. Lantas,
untuk UKM atau Personal bagaimana? Bisakah memiliki Chatbot? Jawabannya, “BISA”
“Ini bagian dari revolusi 4.0 yang
mau tidak mau kita harus siap revolusi ini akan datang, di mana sistem secara
fisikal akan banyak menggunakan AI”, ujar Affifuddin Kalla, selaku Ketua
Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) seakan mengajak saya semakin
menikmati masa depan. AI adalah
kepanjangan dari Artificial Intelligence, artinya kecerdasan buatan yang
ditambahkan dalam sebuah sistem. Detailnya
saya gak begitu ngerti tapi kalau kalian pernah nonton film HER (2013) arahan
sutradara Spike Jonze, kalian akan mengerti betapa AI begitu membantu, bahkan
untuk seseorang yang kesepian.
Berbicara tentang pertumbuhan
bisnis, Indonesia tentu gak akan pernah kesepain. Apalagi ketika Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengeluarkan data yang menyatakan bahwa saat
ini sudah ada 59,2 juga UKM hadir di tanah air, dan 3,79 juta diantaranya sudah
memasarkan produknya secara digital. Sebenarnya amat disayangkan sih masih
banyak yang belum memanfaatkan dunia digital untuk memasarkan produknya, dan
kalian tahu apa alasannya? “Belum melek teknologi, Bingung, serta Ribet
pengelolaannya jika ada yang bertanya”.
Afifuddin Kalla |
Menurut Afif, lahirnya HIPMI
sangatlah membantu seiring pertumbuhan UKM yang pesat. 2 tahun terakhir HIPMI
banyak dimasuki industri kreatif yang memanfaatkan teknologi dalam transaksinya.
“Kami membantu anggota HIPMI untuk membantu mereka menggunakan teknologi
digital sebagai tools dalam berbinis” tegas Afif. Di mana internet dijadikan
bagian dari bahan baku, bahkan dimanfaatkan sebagai asisten pribadi, salah
satunya melalui Chatbot
Kenapa butuh Chatbot?
“Karena akan adanya pergeseran dari budaya kita membeli dan menjual
sesuatu” lanjut Mas Afif. Dengan perubahan ini, para pemilik UKM atau kita
yang baru memasuki dunia bisnis digital butuh penopang, salah satunya Chatbot
yang berfungsi mempermudah dan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang sering
ditanyakan selama 24 jam, dengan kata lain, calon pembeli yang bertanya mengenai produk yang akan dibelinya tak
perlu menunggu lama, dan penjual juga tak perlu repot untuk stand by terus di depan toko onlinenya.
Chatbot selayaknya asisten
pribadi kita, sebagai penjual barang di dunia maya, lahan jualan tentu
bertambah luas, pertanyaan ‘standar’ seperti harga, warna, berapa lama waktu
pengiriman pasti sering ditanyakan. Bayangkan
jika tak menggunakan Chatbot? Lelah, bosen, dan bete pastinya menjawab
pertanyaan yang itu-itu saja. Selain itu, Chatbot juga bisa digunakan
sebagai media marketing/promosi, tinggal satu kali ‘klik’ broadcast tentang produk dan promo bisnis kita sudah tersebar luas.
Sebagai contohnya, kalian tahu
LINE? Pasti tahu dong, aplikasi millennial banget loh ini... LINE sudah
menyediakan Chatbot yang bisa digunakan semua orang namanya Channel LINE
(LINE@) yang saat ini sudah memiliki 2,3 juta akun. Bagi pengguna UKM ini
bermanfaat banget karena mampu menampung hingga 3 juta friends, dan bisa
langsung broadcast sekaligus (seperti yang saya sebutkan tadi). Bisa dibilang, Line@
adalah sebuah inovasi gabungan dari massanger
(karena bisa broadcast), Social Media
(Karena ada timeline), dan Push and
Replay Massage (Chatbot), jadi jika ada pertanyaan dengan keyword tertentu,
akan langsung terjawab secara otomatis, fast respon tentunya.
BOT FOR EVERYONE!
Jika kalian berfikir kalau chatbot hanya untuk pelaku bisnis dan UKM,
maka kalian salah besar! Publik figur juga bisa loh punya chatbot, bahkan
kita ‘yang biasa-biasa aja tapi pengen punya’ juga bisa, untuk sekedar menaikan
engagement dengan ‘folowers’ atau menyebar konten harian,
sah-sah saja bukan? Dengan Bang Joni,
semua bisa punya asisten pibadi berupa chatbot!
Bang Joni Technologi atau yang
bisa kita sebut Bjtech adalah soluisnya! Sebuah platform percakapan (conversation platform) berbasis AI yang
memungkinkan semua orang mampu mengembangkan chatbot sesuai dengan kebutuhan
masing-masing melalui messaging app. AI
harus dirasakan semua orang, itulah yang membuat mereka yakin dan ingin
memberitahukan kepada khalayak ramai bahwa membuat
chatbot saat ini gak perlu pakai coding lagi, gak perlu punya keahliaan
khusus, gak perlu ribet dan gak memakan waktu lama.
Bjtech mengajak kita membuka mindset bahwa teknologi itu baik, sangat
membantu dan efisien. Tugas kita saat ini adalah memanfaatkannya. Dan buat
kalian yang ingin mencoba memiliki chatbot bisa mengikuti dan memahami langkah dibawah
ini...
1. Masuk ke https://platform.bjtech.io, kemudian klik
DAFTAR DISINI (untuk kalian yang baru pertama kali), masukan informasi yang
diminta pada layar PC/smartphone kita, kemudian cek email dan log ini.
2. Setelah masuk, kita akan dihadapkan
dengan beberapa menu Bjtech yang harus kita pahami, diantaranya :
- DIALOGUE : Berfungsi membuat skenario flow percakapan antara chatbot dengan customer.
- FAQ : Yang memungkinkan kita untuk menggunggah konten tanya-jawab umum antar chatbot dan customer menggunakan file excel (ada di menu HELP).
- INTENT & ENTITY : Pada menu ini kita bisa melihat dan melakukan perubahan pada daftar Entity (objek yang dibicarakan) yang ada pada library chatbot. Serta kita juga bisa melakukan training ulang pada daftar Intent (tujuan customer berkomunikasi dengan chatbot) dari customer yang belum dapat terjawab oleh chatbot.
- SYNONYMS : Menu ini berfungsi untuk mendefinisikan sinonim-sinonim yang berlaku pada Entity chatbot kita.
- SETTING : Menu ini menmungkinkan kita melakukan konfigurasi lebih lanjut tentang chatbot.
- CHANNELS : Berfungsi untuk melakukan integrasi chatbot yang telah kita miliki di platform Bjtech dengan platform (messenger) lainnya.
- ANALYTICS : Berfungsi menampilkan report statistik tentang chatbot yang telah kita buat, mulai dari pertanyaan yang sering ditanyakan dan kategori apa yang sering dipilih.
- BROADCAST : Gak perlu kirim satu-satu, menu ini memungkinkan kita membuat pesan terkirim sekaligus, bahkan bisa dijadwalkan.
- TRANSCRIP : Menu ini berfungsi untuk memberikan report laporan percakapan yang sudah terjadi antara chatbot dan customer.
- LIVE AGENT : Menu ini memungkinkan kita mengambil-alih tugas chatbot ketika tak mampu/tak bisa mengindentifikasi pertanyaan dari customer.
- HELP : Menu ini merupakan menu dokumentasi dari platform Bjtech. Salah satunya berisi detail format excel yang dibutuhkan pada menu FAQ.
3. Buat WELCOME MESSAGE (pada
menu SETTING), yaitu kalimat pertama yang dikirim chatbot ketika user pertama
kali menambahkan chatbot kita sebagai teman di platform messenger-nya. Pembuatan
welcome messenger ini harus jelas dan tepat sasaran, dan cantumkan kontak kita.
4. Buat TIME OUT MESSAGE (pada
menu SETTING juga), yaitu kalimat pemberitahuan/notifikasi yang dikirim bot
ketika pertanyaan tidak terjawab / sulit dijawab.
5. Buat FALLBACK MESSAGE (pada
menu SETTING lagi), yaitu kalimat yang dikirim bot ketika user mengirimkan
pesan yang tidak dikenali oleh bot atau tidak sesuai dengan permintaan.
6. Buat CHANGE DIALOGUE MESSAGE
(pada menu SETTING, jangan bosen yaaa), yaitu kalimatkonfirmasi yang dikirim
bot ketika customer mengganti intent di tengah percakapan pada satu intent yang
sedang berlangsung.
7. Cukup berteori! Sekarang waktunya
kita langsung melakukan TEST dari yang sudah kita buat tadi dengan mengklik
TEST CHAT pada halaman DIALOGUE BUILDER, kita bisa melakukan simulasi.
Nih, chatbot dari BJrech bisa diintegrasikan ke messenger lainnya loh... |
It's done! Selanjutnya kita harus terus melatih chatbot
kita, karena chatbot bekerja seperti otak manusia, perlu dilatih agar semakin
pintar, untuk itu kita harus terus upgrade dengan menambahkan berbagai database baru. Share dan pasarkan melalui
sosial media kita, kemudian perhatikan statistiknya. Siap menjadi bagian revolusi 4.0? Saya rasa sudah!
No comments