"Sayangnya, sejarah terkadang pelit, dan rumit"
Film sejarah tanah air biasanya identik dengan film biopic atau yang mengangkat kisah seorang tokoh yang sudah 'biasa' disebutkan di buku sejarah sekolah, benar tidak? dulu, saya suka sekali mendengarkan dan berimajinasi akan sejarah, tapi sekarang mengenang sejarah hubungan asmara saja sakit, alah. Lupakan kalimat tadi, yang ingin saya sampaikan adalah peran film yang belakangan menjadi media pembelajaran yang cukup menyenangkan, ada yang sudah nonton film Kartini versi Dian Sastro? saya tahu sudah banyak film yang mengangkat tentang sosok pejuang wanita itu tapi Hanung Bramantyo membuat sudut pandang akan sosok Kartini begitu berbeda dan sangat menyenangkan untuk dipelajari, dongeng tapi serius, dan dari film tersebut saya belajar kalau Kartono beneran ada, saya pikir hanya 'ejekan' belaka, hehe. Tapi kalian tahu tidak kalau pejuang wanita Indonesia tak hanya Kartini, atau Cut Nyak Dien saja loh, ada sosok yang namanya Nyai Ahmad Dahlan. Penasaran?
Saya pribadi tak mengenal siapa sosok Siti Walidah, dan berharap tanggal 24 Agustus 2017 cepat datang karena ingin sekali menyaksikan film biografi besutan rumah produksi IRAS FILM yang berjudul NYAI AHMAD DAHLAN, lantas apa hubungannya? untuk kalian yang belum tahu, Siti Walidah adalah nama asli dari Nyai Ahmad Dahlan, perempuan kelahiran Kauman, Yogyakarta tahun 1872 yang ternyata adalah pendiri gerakan wanita 'Sopo Tresno' yang kemudian berganti nama menjadi Aisyiyah. Sebagian orang yang mendengar nama Nyai Ahmad Dahlan pasti langsung berpikir kalau beliau 'mendompleng' nama sang suami KH Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri Persyarikatan Muhammadiah, saran saya, lebih baik kalian lihat trailer film ini, baca tulisan ini hingga tuntas dan saksikan film nya di bioskop akhir bulan ini, wajib.
Film nya belum rilis jadi tulisan saya ini berdasarkan hasil press conference dan trailer yang menurut saya cukup menjanjikan, meskipun belakangan saya tak terlalu percaya dengan trailer, piss. Paling menarik perhatian saya adalah Tika Bravani yang memerankan tokoh Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan, setelah melihat aktingnya di youtube series berjudul 'Sore' saya semakin jatuh cinta dengan artis yang pernah menyabet penghargaan sebagai Aktris Terbaik di Festival Film Bandung 2014 lalu, saya tak meragukan aktinya untuk film ini. Selain Tika Bravani, juga ada David Chalik yang berperan sebagai KH Ahmad Dahlan serta sederet artis tanah air lainnya seperti Cok Simbara, Della Puspita, Rara Nawangsih, Egi Fedly, Malviro Fajaro dan Inne Azri turut meramaikan film Nyai Ahmad Dahlan.
Tika Bravani sebagai Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan |
Olla Ata Adonara dipilih sebagai sutradara film ini, naik level kalau kata 'beberapa orang' karena ini merupakan debut pertamanya memimpin sebuah film layar lebar. Ide pembuatan film ini berasal dari Ibu Dyah Kalsitorini yang saat itu mendapat 'inspirasi' saat duduk di sebuah masjid, dan riset nya selama 6 bulan akhirnya membuahkan hasil skenario film Nyai Ahmad Dahlan yang dianggap sebagai film untuk nasional, bukan hanya film untuk umat islam saja. "Ini bukan hanya film untuk umat islam, namun film untuk nasional" tegasnya. Bahkan menurutnya film ini tak hanya berisi tentang sejarah saja melainkan ada sisi 'love story' yang ditampilkan sekuat mungkin, juga dengan konsep yang sederhana sehingga mudah dipahami.
Gokilnya! Film Nyai Ahmad Dahlan ini menggunakan kostum dan perabotan asli peninggalan Nyai loh, bagi saya itu merupakan sebuah totalitas dalam film ini, film yang bisa dianggap penuh sejarah. Hal ini merupakan keuntungan dan sebuah 'jalan pembuka' bersyiar yang dipastikan benar sesuai kenyataan sejarah karena pihak Keluarga Besar Muhammadiyah, Aisyiyah dan Kyai Haji Ahmad Dahlan sangat membantu, mensupport dalam memberikan masukan dan keterlibatan secara langsung untuk film yang berlokasi syuting di Yogyakarta ini.
Oh iya, totalitas film ini juga sebenarnya terlihat saat mendaulat Tya Subiakto untuk music scoring film, pasti ada nilai plus yang nantinya akan ditampilkan, duhhh semakin gak sabar. Dalam segi make-up pun katanya akan sangatlah mumpuni karena Tika Bravani akan menjadi pemeran tunggal Nyai Ahmad Dahlan yang akan melewati 3 fase kehidupan, usia 17, 30an, hingga 76 tahun, "Akan ada efek make-up yang sangat menarik" kata Tika. Tak salah sih keputusan tim film ini untuk juga mencoba memasukan film ini ke festival-festival luar negeri karena totalitas yang mereka lakukan tadi. "Banyak banget pesan-pesan baik dalam film ini" lanjutnya, saya pun melihatnya demikian, apalagi tak banyak orang yang tahu tentang kisah Nyai Ahmad Dahlan, dan harapannya film ini bisa membuka mata masyarakat tentang pejuang wanita tanah air yang 'kurang terkenal'untuk dijadikan sebagai motivasi dalam pengembangan pola pikir saat ini. Saya pribadi jadi semakin penasaran! kalian? coba deh liat trailer nya dulu....
Judul Film
Nyai Ahmad Dahlan
Sutradara
Olla Ata Adonara
Produksi
IRAS Film
Produser
Dyah Kalsitorini, Widyastuti
IRAS Film
Produser
Dyah Kalsitorini, Widyastuti
Tayang
24 Agustus 2017
Skenario
Dyah Kalsitorini
Music
Tya Subiakto
OST
Cinta Melampaui Zaman - Rara Tarmizi
Dyah Kalsitorini
Music
Tya Subiakto
OST
Cinta Melampaui Zaman - Rara Tarmizi
Pemain
Tika Bravani
David Chalik
Cok Simbara
Della Puspita
Rara Nawangsih
Egi Fedly
Malvino Fajaro
Inne Azri
Dahnil Anzar Simanjuntak
Diyah Puspitarini
David Chalik
Cok Simbara
Della Puspita
Rara Nawangsih
Egi Fedly
Malvino Fajaro
Inne Azri
Dahnil Anzar Simanjuntak
Diyah Puspitarini
Gw suka sejarah, dan film ini masuk list yang pengen gw tonton. Noted
ReplyDeletewah, ada film sejarah lagi di tahun ini! gak sabar buat liat.
ReplyDeleteWah masih akhir bulan yah tayanngnya? penasaran juga sama david Chalik udah lama nih gak liat dia :)
ReplyDeleteYeay... mbak Tika Bravani yg mainnya. Sepertinya menarik ya Nyai Ahmad Dahlan. Semoga bisa nonton filmnya dan gak dikejar deadline kantor haha...
ReplyDelete