Beberapa waktu lalu saya pernah ‘ngobrol’ bareng Marischka Prudence di sebuah acara, saya ingat sekali saat beliau
berkata “asuransi itu penting loh,
apalagi untuk kita yang suka traveling”. Tapi permasalahan yang dilihat
oleh perusahaan pionir asuransi jiwa, PT FWD Life Indonesia (FWD Life)
sangatlah detail, sebagian besar anak muda sekarang ‘belum memikirkan asuransi’,
ada yang sudah namun pasti itu karena tuntutan perusahaan tempat bekerja atau
dari keluarga, beberapa beranggapan asuransi hanya diperlukan untuk orang
lanjut usia saja, padahal waktu terus berjalan dan nantinya kita anak muda pun
akan menjadi tua. Tak hanya melihat, FWD pun memikirkan solusi untuk problema mind set tadi, dengan menggandeng Founder
Institute Jakarta, Program ‘kompetisi’ yang diberi nama FWD HACKATHON 2017 ini
resmi dibuka pada Jum’at, 4 Agustus 2017 lalu. Lantas, bagaimana proses dan
keuntungan dari program tersebut?
Bukan anak muda kalau tak ‘pacaran’ sama smartphone nya, meskipun banyak gejolak tentang penggunaan digital
saat ini namun tak sedikit orang yang justru mendukung perkembangan digital
yang bisa disesuaikan cara penggunaannya. Salah satunya Ibu Poppy Savitri perwakilan dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang sangat mendukung FWD Life
meluncurkan program FWD Hackathon 2017 ini. “Kadang asuransi hanya dipikirkan
untuk orang lanjut usia saja” kata beliau, saya tak munafik karena
faktanya saya pun berpikir demikian, anak muda sekarang adalah tipikal manusia
yang tak mau ribet, tapi proses asuransi sangatlah ribet, yang pernah merasakan
diprospek sama agen asuransi pasti mengerti, terkesan memaksa dan annoying banget, huft.
Seperti naksir orang, pasti kita
berusaha mengetahui kebiasaan orang tersebut. Ibu Poppy juga berharap
pendekatan yang dilakukan FWD melalui ‘kepo’ dengan kebiasaan anak muda yang
dekat sekali dengan gadget saat ini bisa dicontoh oleh perusahaan lainnya, salah
satunya dengan pengadaan aplikasi untuk memudahkan ketika masyarakat ingin tahu informasi atau pun membeli produk asuransi. “Saya berharap kegiatan ini lebih banyak
diciptakan untuk anak muda karena asuransi memang sudah saatnya berbasis
digital” tegasnya.
APA ITU FWD HACKATHON 2017?
Eksekusi yang dilakukan FWD
justru sangat ‘menarik’, perusahaan asuransi ini nampaknya ingin fokus pada
digital nan kekinian dengan membekali para agen nya tablet yang bisa memudahkan
dalam proses penjelasan dan pembelian asuransi, simple. Sesuai visi nya ‘Mengubah
Cara Pandang Masyarakat Tentang Asuransi’, FWD Life yakin dengan mengikuti
perkembangan zaman adalah cara yang tepat untuk semakin dengat dengan para
nasabah atau pun calon nasabah. Apalagi kalian tahu tidak kalau asuransi FWD
juga memberikan kita ‘kebebasan’ untuk memilih agen yang sesuai dengan hobi dan
minat kita agar lebih akrab, click to
meet sebutannya. Proses ketemuannya pun gak perlu jauh-jauh dan
bermacet-macetan, cukup cari saja tempat ngopi Excelso terdekat, juga kalau mau
klaim asuransi cukup kirim saja via massanger (WhatsApp), gak perlu ribet.
Selain mengubah proses pendekatan
dengan nasabah tadi, FWD Life juga mengajak anak muda untuk ikut peduli dengan
asuransi, bahkan semakin kenal dengan fungsi dan keuntungan asuransi melalui
program kompetisi bernama FWD Hackathon 2017. Buat kalian yang belum tahu, Hackathon adalah sebuah program kolaborasi pembuatan perangkat lunak, dengan
kata lain pembuatan aplikasi baru dengan waktu yang cukup singkat. Pembuatan
aplikasi baru dalam FWD Hackaton 2017 ini tentunya berfokus pada asuransi, “FWD Heckathon 2017 ini dibuat untuk
mengajak anak muda menciptakan suatu inovasi baru yang bertujuan untuk
memudahkan para nasabah/calon nasabah membeli asuransi atau berasuransi”
kata Pak Rudi Kamdani selaku Vice President FWD Life.
Rudi Kamdani - Vice President FWD Life |
Tantangan dari FWD ini diharapkan
dapat diterima oleh banyak anak muda, karena jika program perdana ini berhasil
maka akan ada FWD Hackathon tahun-tahun selanjutnya, dan tentunya akan banyak juga bisnis-bisnis startup baru yang bermunculan di Indonesia. Menariknya, Hackathon
biasanya dilaksanakan oleh perusahaan telekomunikasi atau bank, namun FWD
membuat terobosan baru dengan menggandeng Founder Institute Jakarta untuk
mensukseskan program ini. “Ini pertama kalinya perusahaan asuransi
menyelenggarakan Hackathon” tegas Pak Rudi. Mulai hari ini hingga 11 September 2017
adalah proses pendaftaran yang bisa kalian akses di http://hackathon.fwd.co.id, selain itu
juga ada roadshow di kota lainnya seperti Surabaya di tanggal 9 Agustus dan
Bandung di tanggal 15 Agustus 2017. “Kami
selalu berkomitmen untuk menciptakan inovasi-inovasi dan pelayanan terbaru agar
asuransi bisa lebih mudah, lebih nyaman dan diterima masyarakat indonesia” lanjut Sang Vice President.
APA YANG BISA DIDAPAT DI FWD HACKATHON 2017 INI?
Awalnya saya sedikit bingung,
memang startup di tanah air tumbuh sangat cepat namun yang jadi masalah adalah
ketahanannya, saya ragu akan umur dari perusahaan baru. Tapi FWD sudah
memikirkan hal tadi jauh sebelum saya duduk menatap sepatu dan celana bertuliskan
FWD nya Pak Rudi yang ‘kekinian’ banget (fashion
statement). Dipilihnya Founder Institute Jakarta sebagai mitra program ini
sangatlah beralasan, terbukti sudah 6 tahun berdiri di Indonesia dan
menghasilkan sejumlah CEO keren perusahaan startup sukses serta networking yang luas dengan berbagai
global mentors adalah salah satu kelebihan yang ditawarkan untuk program FWD Hackathon
2017 ini, dan dipastikan akan menghasilkan startup baru yang berumur lama, amin.
“Startup memang tumbuh sangat cepat,
tapi yang bertahan sedikit, jadi kami bukan hanya memberikan hadiah berupa
barang atau uang saja dalam program ini, tapi modal dan pelatihan”
jelas Pak Andy Zain selaku Director Founder Institute Jakarta.
Awal proses program ini nantinya
para kandidat yang mendaftar akan diminta untuk mensubmit ide mereka, karena
faktanya ide itu banyak, bahkah kadang tak perlu disuruh otak kita akan spontan
mengeluarkan sebuah ide, namun ide kalau tak direalisasikan tetap saja itu
hanyalah sebuah ide, iyakan?. Bagi Founder Institute Jakarta, ada 4 tahapan
yang pasti dibutuhkan saat memutuskan untuk mendirikan sebuah startup, pertama IDE tadi, yang kemudian dilanjutkan
dengan pembentukan TEAM, barulah
pemantapan atau eksekusi ide sehingga menghasilkan sebuah PRODUK. Setelah ketiga hal tadi, tahap
terakhir adalah TRACTION, disini
para calon pendiri startup nantinya akan menciptakan networking seluas mungkin dengan yang orang atau perusahaan sudah
terbukti sukses.
Program kompetisi ini memberikan ‘hadiah’ yang tak
sedikit, selain pelatihan dari Founder Institute Jakarta tadi, FWD Life juga
menyediakan modal usaha senilai Rp. 100.000.000 untuk merealisasikan ide awal
tadi menjadi bisnis startup yang nyata, waw!.
Tak sampai disitu saja, pemenang terpilih juga akan diajak jalan-jalan ke
Silicon Valley, bukan sekedar ‘jalan-jalan’ biasa loh karena nantinya pemenang
akan melihat bagaimana ekosistem perusahaan sebesar Facebook dan Google
bekerja, bagaimana sistem dan teknologi pendukung mereka. “Program ini bukan
hanya program hura-hura, CSR atau program untuk branding saja, namun ada
keinginan hati dari FWD untuk bagaiaman
kita bisa menarik anak muda untuk membuat sesuatu bagi indonesia, bukan hanya
sukses namun bisa punya impact untuk masyarakat” tegas Pak Andy. So, yakin gak mau ikutan? Ditunggu loh ide-ide keren nya sama FWD....hehe..
Ayooo riiis, ikutaaan. Keluarkan ide-idemuuu. Dapat 100jt buat modal usaha tuuh
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
Delete((langsung berpikir))
ReplyDeleteInovasi yang seperti ini pas nih untuk mengenalkan asuransi kepada anak muda
ReplyDeleteMantappp.. Ga perlu ribet lagi deh klo ada program aplikasi asuransi yg gampang dipahami smua org ya
ReplyDeleteAris coba kamu ikutan kompetisi ini. Keren buat pengembangan portfolio
ReplyDelete